Anies Baswedan Gowes Pantau Debit Air di Pintu Air Manggarai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pintu air Manggarai, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021) sore.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau pintu air Manggarai, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021) sore.
Anies Baswedan mendatangi pintu air Manggarai dengan menggunakan sepeda dari Balaikota DKI Jakarta.
Tampak dalam akun instagramnya, Anies Baswedan memposting delapan foto.
Anies yang mengenakan baju batik lengan panjang dipadu celana bahan hitam dan sepatu kulit bersepeda menyusri Jalan Sudirman-Thamrin dari Balai Kota DKI Jakarta.
Ada 3 foto yang diposting Anies menunjukan dirinya sedang mengayuh sepeda.
Baca juga: VIRAL, Setelah Anies dan Mega, Giliran Nama Ganjar Muncul di Buku Soal Siswa, Disebut Jarang Salat
Kemudian foto lainnya menunjukan aktivitas Anies di pintu air Manggarai.
Dalam satu foto terlihat Anies melihat papan data.
Kemudian di foto lainnya tampak Anies memantau alat berat sedang bekerja membersihkan sampah-sampah di Pintu Air Manggarai.
"Kami meninjau pintu air Manggarai untuk mengecek debit air dan kondisi di sana," tulis Anies Baswedan dalam akun intagramnya aniesbawedan.
Baca juga: Bertemu Prabowo, Anies Diduga Lobi Gerindra untuk Dukungan di Pilkada DKI
Menurut dia, sejak musim penghujan tiba, seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta bersama masyarakat, berkerja sama dan berkolaborasi melakukan langkah antisipisasi dan mitigasi terhadap potensi banjir dan genangan yang terjadi.
"Kita berusaha mengantisipasi musim hujan dengan mengupayakan tiga hal, yakni Siaga, Tanggap, Galang," ujarnya.
Lantas ia pun menjabarkan tentang makna Siaga, Tanggap, dan Galang.
Siaga, yakni seluruh jajaran memantau kondisi curah hujan yang ada di kawasan pegunungan.
"Jika terjadi hujan deras di wilayah hulu, wilayah Jakarta yang dilintasi 13 sungai mendapatkan peringatan dini dari BPBD Provinsi DKI Jakarta," ujarnya.
Tanggap, program Gerebek lumpur sudah berlangsung sejak tahun kemarin masih terus berjalan.
Menurut dia, pengerukan waduk dan situ di Jakarta rutin dikerjakan.
Baca juga: Pulihkan Ekonomi DKI, Anies Pangkas Proses Izin Gedung dari 360 Hari jadi 57 Hari
Begitu juga dengan pembersihan sendimentasi di saluran-saluran dikerjakan secara massif.
Lalu dilakukan juga kegiatan membangun sumur vertikal untuk drainase.
Kemudian memastikan semua pompa air berfungsi dengan baik, mengingat DKi Jakarta memiliki lebih dari 50 rumah pompa.
"Hal lain adalah pengendalian pintu pintu air, jadi seluruh persiapannya sudah dikerjakan sejak tahun lalu. Supaya saat musim hujan datang kita posisinya siaga, dan tanggap," katanya.
Ketiga, menggalang berbagai pihak, berkolaborasi melakukan langkah antisipisasi dan mitigasi terhadap potensi banjir dan genangan yang terjadi.
Dinas SDA siaga dengan pompa-pompa mobile, Dinas Gulkarmat sigap mengevakuasi warga dari lokasi-lokasi yang terendam, Dinas Sosial yang telah menyiapkan dapur darurat, serta relawan dari berbagai LSM.
"Hari ini bendungan Katulampa sempat mengalami ketinggian air hingga siaga dua, di Depok juga begitu. Lalu kita pantau di Manggarai, alhamdulillah, dengan koordinasi baik antar pintu air, di Jakarta kondisinya terkendali," katanya.
Ia mengingatkan semua pihak tetap waspada karena musim hujan belum selesai.
Seluruh pihak semuanya bersiap, baik dari pintu Katulampa, Depok, Manggarai, hingga ke semua pintu air lainnya di Jakarta.
"Teman-teman bisa ikut memantau lewat JakPantau di aplikasi JAKI dan laporkan genangan lewat JakLapor. Bila membutuhkan pertolongan atau kedaruratan hubungi Jakarta Siaga 112," katanya.