Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tol Cipali arah Jakarta di KM 122+400 AMblas, Bus-bus AKAP Terlambat 90 Menit

Amblasnya ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) arah Jakarta di KM 122+400 membuat kemacetan cukup panjang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tol Cipali arah Jakarta di KM 122+400 AMblas, Bus-bus AKAP Terlambat 90 Menit
Istimewa
Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Istiono saat meninjau jalan amblas di KM 122 Tol Cipali, Selasa (9/2/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amblasnya ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) arah Jakarta di KM 122+400 membuat kemacetan cukup panjang, Selasa (9/2).

Salah satunya yang dialami oleh PO Bus Sinar Jaya Indramayu. Perjalanan bus transportasi Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tersebut mengalami keterlambatan perjalanan.

Penanggung Jawab PO Bus Sinar Jaya Indramayu, Dede Hernanda mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima armada bus, mereka sudah terjebak macet sekitar satu setengah jam lamanya.

"Secara jalur pusing mah enggak, paling ya pelayanan perjalanan lebih lama, dampak dari kemacetan sih," ujar dia kepada Tribun melalui sambungan seluler.

Baca juga: Perbaikan Longsor, Tol Cipali KM 122 Ditutup 1,5 Bulan

Dede Hernanda menyampaikan, pihaknya tidak akan melakukan pengalihan rute perjalanan seperti melalui jalur arteri pantura. Jika melalui jalur arteri pantura, risiko yang ditanggung jauh lebih besar. Hal tersebut karena di beberapa ruas jalan saat ini masih tergenang banjir.

"Tadi saya sudah koordinasikan ke pusat ke Cibitung tidak ada yang dialihkan, ya wayahnya antrean," ucapnya.

General Manager Operasi Astra Tol Cipali (PT Lintas Marga Sedaya) Suyitno Sari mengatakan, penyebab terjadinya amblas jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 akibat faktor kombinasi. "Kemungkinan karena kombinasi hujan deras beberapa hari berturut-turut di sepanjang tol Cipali," katanya saat dihubungi Tribun.

Baca juga: Tol Cipali Amblas, Jadwal Kedatangan Bus Pahala Kencana Ciputat Alami Keterlambatan

Berita Rekomendasi

Dia menerangkan penyebab lainnya yakni beban kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) yang tidak sesuai standar."Beban kendaraan juga menjadi faktor amblas," imbuh Suyitno.

Seperti diketahui, intensitas curah hujan yang tinggi akhir pekan kemarin sempat membuat ruas tol Cipali terendam genangan air. Genangan air tersebut terjadi di kM 136+100 sampai dengan KM 136+300 tol Cipali.

Tingginya air pun bervariasi, mulai 50 hingga 80 centimeter di Desa Sukajati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. "Air berasal dari hulu di daerah Indramayu yang banjir," ujarnya.

Baca juga: Banjir Indramayu Berimbas Tergenangnya Tol Cipali KM 136 Sepanjang 200 Meter

Suyitno menerangkan, pihaknya sudah melakukan rekayasa arus lalu lintas contraflow guna mengantisipasi terjadinya kemacetan. "Upaya kita dengan contra flow Jalur A dari KM 126-117," kata Suyitno.

Dia memperkirakan pengerjaan perbaikan jalan yang amblas tersebut bisa selesai dalam waktu dekat. "Kita perkirakan sampai dengan Februari akhir ini sudah selesai (perbaikan, red)," tuturnya.

Kasat PJR Tol Cipali Kompol Zaenal Abidin membenarkan arus lalu lintas kendaraan sudah diberlakukan sistem contra flow. "Betul amblas dari KM 122.400 sepanjang kurang lebih 30 M. Ada Contra flow," ujar Zaenal. Dia menyebut contra flow diberlakukan untuk menghindari jalan yang amblas tersebut. "Contra flow dari Dari Km 126 Cipali sampai Km 117. Kendaraan dari arah Timur (Jawa) masuk jalur contra flow di Km 126 dan kembali ke jalur B kembali / Keluar dari Jalur contra flow di Km 117 Cipali," ujarnya.

Kepala Korps Lalu Lintas atau Kakorlantas Polri, Irjen Istiono mengatakan hal senada terkait contra flow mulai dari KM 117 hingga KM 126 di jalan tol Cipali. Rekayasa lalu-lintas diberlakukan menyusul amblasnya jalan di KM 122 dari Cirebon arah Jakarta.

“Kami berkoordinasi dengan BPJT dan Kementerian PUPR, yaitu melakukan contraflow floq dari 126 sampai 117. Ini diharapkan lalu lintas yang dari Semarang ke Jakarta bisa tertangani dengan cepat dan baik,” terang Istiono.

Istiono menyebut, pihaknya memberlakukan contra flow untuk mengurai kepadatan lalin di tol Cipali. Istiono juga menargetkan untuk memberlakukan contra flow sepanjang 1 KM dari KM 122 hingga KM 123.

Setelah berdiskusi dengan BPJT dan Binamarga Kementerian PUPR, Istiono membeberkan bahwa target perbaikan amblasnya jalan di KM 122 ialah selama 20 hari. Tak hanya di KM 122 dari Cirebon arah Jakarta, Istiono menuturkan di KM 36 juga terjadi banjir.

“Jalur Pantura pun banjir, Karawang banjir, Subang banjir. Ini tuh jadi beban. Jalan itu jadi beban satu satunya jalan yang akan dilalui. Tentunya ini masih bisa kita kelola dengan contraflow ini bisa ditangani,” tuturnya.

“Kepada masyarakat yang lewat Cipali KM 122 untuk bersabar sambil menunggu proses perbaikan,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Astra tol Cipali, Firdaus Azis meminta maaf kepada masyarakat lantaran adanya musibah amblesnya jalan tol di KM 122 tanpa ada deteksi sebelumnya.  “Karena tidak ada tanda-tanda akan terjadi pergeseran tanah di bawah, biasanya ada indikasi, ini engga ada indikasi. Saat ini tindakan preventif kita adalah kita akan membangun lajur sementara yaitu contraflow,” tuturnya.

Ia berharap pada 2-3 hari ike depan pihaknya bisa memperpendek arus contraflow.  “Seperti yang disampaikan Kakorlantas bahwa pengerjaan ini 20 hari, kita berharap bisa lebih cepat dari itu. Kami mohon maaf akan ada hambatan selama 20 hari itu bagi yang melewati jalur ini,” tuturnya. Ia juga mengimbau kepada para pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintas di jalur tersebut dan mengurangi kecepatan.(TribunNetwork/han/nas/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas