Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Sekum PP Muhammadiyah : Jelas Tidak Berdasar dan Salah Alamat

Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti merespon bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan salah alamat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Sekum PP Muhammadiyah : Jelas Tidak Berdasar dan Salah Alamat
Tribunnews/Herudin
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020). Koalisi yang digagas oleh Din Syamsuddin dan sejumlah tokoh itu sebagai gerakan moral yang berjuang demi mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera. Tribunnews/Herudin 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dilaporkan sekelompok yang mengatasnamakan Gerakan Anti Radikalisme ITB (GAR ITB) ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena dituduh radikal.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti merespon bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar dan salah alamat.

"Tuduhan itu jelas tidak berdasar dan salah alamat," ucapnya dikutip dari akun Twitter resmi @Abe_Mukti, Minggu (14/2/2021).

Sebagai orang yang mengenal dekat dengan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu, Mu'ti mengatakan, Din Syamsuddin merupakan orang yang sangat aktif mendorong moderasi.

Baca juga: Menteri Agama: Jangan Mudah Melabeli Pak Din Syamsuddin Radikal

Serta membangun kerukunan intern antar umat beragama baik di dalam dan di luar negeri.

Lebih lanjut Mu'ti mengatakan, secara akademik yang mengajar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Din Syamsuddin merupakan guru besar politik Islam terkemuka.

Berita Rekomendasi

Dirinya menambahkan, sosok Din Syamsuddin merupakan dosen yang sangat dibutuhkan oleh pihak institusi pendidikan yang dimaksud.

"Di UIN Jakarta, Pak Din adalah satu-satunya guru besar Hubungan Internasional. Secara akademik FISIP UIN sangat memerlukan sosok Pak Din," ungakpnya.

Baca juga: Dahnil Anzar Simanjuntak Bela Din Syamsuddin yang Dituding Radikal

Abdul Mu'ti juga mengatakan, apabila Din Syamsuddin banyak menyampaikan kritik itu merupakan bagian dari panggilan keilmuan, iman dan tanggung jawab kebangsaan.

Dirinya juga mengingatkan, seluruh pihak untuk senantiasa tidak anti kritik yang sifatnya konstruktif.

"Kritik adalah hal yang sangat wajar dalam alam demokrasi dan diperlukan dalam penyelenggaraan negara," katanya.

Baca juga: Teknologi NanoeTM X Hambat Virus Corona Menggunakan Radikal Hidroksil yang Terkandung dalam Air

Dalam pesan tersebut Mu'ti juga mengimbau kepada seluruh pihak untuk berpikir dan bekerja serius mengurus dan menyelesaikan berbagai problematika kehidupan. Terlebih di dalam situasi negara yang sarat masalah.

"Saatnya semua elemen bangsa bersatu dan saling bekerjasama dengan menyingkirkan semua bentuk kebencian golongan dan membawa masalah privat ke ranah publik," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas