Mengaku Tidak Ada Masalah Usai Divaksin, Wapres Ajak Warga Lansia Tak Takut Ikut Vaksinasi Covid
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjalani vaksinasi covid-19di kediaman dinasnya kawasan Menteng, Jakarta Pusat sekitar pukul 08.30 WIB, Rabu (18/2/2021).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok usia 18-59 tahun telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021 lalu.
Melalui program vaksinasi, pemerintah dan masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar herd immunity segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah menerima vaksinasi Covid-19.
"Tadi pagi kami mendampingi pak wapres mendapatkan vaksin. Mudah-mudahan ini menjadi dorongan motivasi agar lansia Indonesia yang kritis, yang rawan terhadap penyakit bisa datang dan divaksin terlebih dahulu," kata Budi.
Pemerintah menargetkan, 21,5 juta orang lansia akan menerima vaksin Covid-19 Coronavac dengan interval waktu 28 hari. Dalam pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia ini terdapat prosedur berbeda dan spesifik dalam melakukan vaksinasi.
Selain interval penyuntikan, ada tahapan lain yang diberlakukan. Yakni, tekanan darah dan suhu, sama dengan kategori lain, yaitu suhunya mesti 37,5 derajat celcius ke bawah dan tekanan darahnya tidak boleh lebih dari 180/110 mmHg.
Kemudian, ditambah dengan wawancara sebelum dilakukan penyuntikan kepada lansia, sebagai wujud kehati-hatian.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
Apakah mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
Apakah sering merasa kelelahan?
Apakah memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
Apakah mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 -200 meter?
Apakah mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
Jika ada tiga atau lebih yang dijawab ‘iya’ oleh calon penerima vaksin lansia, maka vaksin tidak dapat diberikan.