Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wamenhan Soroti Pembangunan Sistem Pertahanan Siber

Menyikapi hal tersebut, kata Herindra, Kemhan terus menyesuaikan sistem pertahanan nasional yang dimiliki dengan era digitalisasi saat ini. 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wamenhan Soroti Pembangunan Sistem Pertahanan Siber
Kolase Tribunnews.com (Youtube Sekretariat Presiden dan https://ppid.tni.mil.id/)
Profil Letjen TNI Muhammad Herindra, Lulusan Akmil Terbaik 1987 yang Kini Jadi Wamenhan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra menyoroti terkait pembangunan sistem pertahanan siber.

Terkait pengembangan pertahanan siber, Herindra mengungkapkan Kemhan sebagai leading sector pertahanan terus melakukan upaya pembangunan sistem pertahanan siber yang solid, guna menjawab tantangan disrupsi teknologi saat ini. 

Mengingat Indonesia sedang memasuki era revolusi industri 4.0 dalam tahap revolusi industri yang keempat, kata Herindra, disrupsi teknologi digital semakin masif dan telah masuk ke banyak ranah kehidupan, termasuk sektor pertahanan

Menyikapi hal tersebut, kata Herindra, Kemhan terus menyesuaikan sistem pertahanan nasional yang dimiliki dengan era digitalisasi saat ini. 

Selain itu ia mengatakan Kemhan juga memfokuskan perhatian terhadap peningkatan kapabilitas Sumber Daya Menusia siber agar siap dalam menghadapi tantangan yang ada. 

Hal itu disampaikannya saat memberikan keynote speech video conference pada “Seminar Pertahanan dan Keamanan Nasional Tahun 2021: Disrupsi Teknologi Pada Industri Pertahanan dan Pengembangan Pertahanan Siber Indonesia” di Kementerian Pertahanan (Kemhan) Jakarta pada Kamis (18/2/2021).

“Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran, yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (Network Centric Warfare)”, kata Herindra dalam keterangan resmi Biro Humas Setjen Kemhan pada Kamis (18/2/2021).

Berita Rekomendasi

Saat ini, kata Herindra, teknologi telah berkembang sangat cepat bahkan telah mendisrupsi di banyak kehidupan baik di perdagangan, transportasi, kesehatan, pendidikan, industri manufaktur hingga industri militer, teknologi baru maupun siber

Untuk itulah, kata dia, pentingnya meningkatkan teknologi dan kemampuan membangun serta mengembangkan industri pertahanan nasional.

"Efektifitas pertahanan negara turut ditentukan juga oleh teknologi dan kemampuan industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Non Alutsista," kata Herindra. 

Baca juga: Waspada dan Kenali Ragam Jenis Serangan Siber: dari Malware, Phising Sampai Social Engineering

Ia mengatakan visi dari Pemerintahan Tahun 2020 sampai dengan 2024 adalah terwujudnya indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong. 

Untuk mewujudkannya, kata dia, pemerintah menempuh melalui satu misi yang salah satunya dengan memberikan perlindungan kepada pada seluruh masyarakat Indonesia agar memiliki rasa aman.

Sedangkan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, kata dia, Kemhan telah merumuskan arah dan kebijakan dalam pengembangan industri pertahanan cerdas melalui sinergi berbagai lini terutama dalam hal riset serta pengembangan teknologi yang dapat diaplikasikan pada sektor industri. 

Sementara dalam hal pengembangan teknologi pertahanan yang meliputi penguasaan teknologi kunci sebagai program prioritas, kata dia, disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi terbaru. 

Ia mengatakan dengan langkah strategis tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan industri nasional dalam pengembangan produk pertahanan

"Diperlukan pengembangan produk Industri Pertahanan yang strategis dan memiliki teknologi tinggi yang melibatkan lebih dari satu industri pertahanan, sehingga dalam pengembangan jangka panjang akan membentuk Ekosistem Industri Pertahanan," kata Herindra. 

Dengan tumbuhnya industri pertahanan, menurutnya tidak hanya membawa dampak langsung kepada pemenuhan kebutuhan alutsista dan pendukung alutsista saja.

Namun menurutnya akan menjadi pijakan bagi pengembangan industri nasional lainnya yang secara akumulatif akan meningkatkan kemampuan perekonomian Bangsa Indonesia dalam aspek perindustrian. 

"Penyelenggaraan seminar ini sangat penting dalam rangka untuk menyatukan segenap pemikiran dari semua pihak guna mendukung kemandirian teknologi pertahanan dan keamanan. Untuk itu diharapkan melalui kegiatan seminar ini seluruh stakeholder dapat memberikan masukan dan sumbangsih berarti bagi kemajuan teknologi dan kemandirian industri pertahanan nasional," kata Herindra. 

Seminar Pertahanan dan Keamanan Nasional Tahun 2021 diselenggarakan secara virtual oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerjasama dengan Universitas Pertahanan (Unhan) yang diikuti 650 peserta berbagai stake holder dan komunitas antara lain instansi pemerintah, industri dan akademisi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas