Profil Syofwatillah Mohzaib, Dipecat Tidak Hormat dari Partai Demokrat, Pengasuh Ponpes di Palembang
Nama Syofwatillah Mohzaib menggaung usai diberhentikan tetap dan dipecat dari Partai Demokrat secara tidak hormat.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Nama mantan Anggotta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI fraksi Partai Demokrat, Syofwatillah Mohzaib menggaung usai diberhentikan tetap dan dipecat dari Partai Demokrat secara tidak hormat.
Diberitakan sebelumnya, tujuh orang kader Partai Demokrat dipecat secara tidak hormat, dan diberhentikan secara tetap.
Hal tersebut sesuai rilis dari Partai Demokrat yang diterima Tribunnews.com.
Nama kader tersebut yakni Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.
Selain keenam orang di atas, DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie.
Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis, dalam rilis menyebut pemberhentian tersebut terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Di mana sebelumnya santer terdengar isu rencana kudeta yang dilakukan kader partai pada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: PROFIL Darmizal, Dipecat Secara Tak Hormat dari Partai Demokrat, Pernah Ketuai Relawan SBY & Jokowi
Baca juga: 7 Kader Partai Demokrat Diberhentikan dan Dipecat Secara Tidak Hormat, Darmizal hingga Ahmad Yahya
Lantas siapakah sosok Syofwatillah Mohzaib?
Syofwatillah Mohzaib merupakan mantan Anggota DPR RI dari fraksi Demokrat pada 2014 hingga 2019 lalu.
Di periode sebelunya Syofwatillah juga merupakan anggota DPR RI periode 2009-2014.
Dirinya dalam dua periode tersebut berada di komisi VIII (Kesejahteraan Sosial) dengan jabatan sebagai wakil ketua komisi.
Dikutip dari dpr.go.id, pria kelahiran Serang 14 April 1975 tersebut juga merupakan pengasuh di Pondok Pesantren IGM Al-Ihsaniyah Palembang, Sumatera Selatan.
Saat dirinya menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014, Pondok Pesantren IGM Al-Ihsaniyah sempat dikunjungi Perwakilan Delegasi Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC).
Tour tersebut diikuti di antaranya terdiri dari Negara Nigeria, Tunisia, Maroko, Yordania, Azerbaijan, Pakistan dan Palestina.
Syofwatillah Mohzaib pun menerima kunjungan tersebut secara langsung.
Baca juga: Profil Yus Sudarso, Kader Demokrat yang Dipecat, Pernah Bicara Rencana Perubahan Kepemimpinan Partai
Baca juga: PROFIL Darmizal, Dipecat Secara Tak Hormat dari Partai Demokrat, Pernah Ketuai Relawan SBY & Jokowi
Rupanya Syofwatillah juga dikenal sebagai pembuat Al Quran terbesar di Dunia.
"Kegiatan Tour ke Pesantren IGM Al- Ihsaniya tentunya mempunyai maksud, kami ingin menunjukkan karya seni Ukiran Kayu Al-Quran terbesar yang ada di Indonesia yang dinamakan Al Qur’an Al Akbar dan ada di Pondok Pesantren kami," ujar Syofwatillah.
Al Quran Al-Akbar menghabiskan 50 meter kubik kayu tembesu. Al Qur’an ini terdiri dari 630 halaman dengan jumlah lembar kayu mencapai 315 buah.
Isu Kudeta Partai
Diberitakan TribunSumsel.com sebelumnya, Syofwatillah Mohzaib mengatakan ia bersama teman-teman mantan anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, petinggi dan pendiri yang ada telah melakukan pertemuan, dan memikirkan nasib Partai Demokrat ke depan.
"Saya kemarin ditelepon dan diminta ke Jakarta silaturahmi sama alumni FPD ( mantan DPR RI Fraksi PD ) dan kawan- kawan mantan petinggi Demokrat dan pendiri. Maka saya datang tadi malam, dan teman- teman senior menceritakan panjang lebar bagaimana mengenai nasib partai Demokrat sejak dipimpin AHY dan keluhan beberapa ketua DPD dan DPC," kata Syowfatillah Mohazaib (Opat), Selasa (2/2/2021).
Dijelaskan Opat sapaan akrab Syowfatillah, jika pertemuan itu juga membahas masalah jumpa pers AHY yang menuduh Presiden RI dan sebagainya.
Padahal ini masalah internal, dan harusnya cukup di bahas di internal saja, sehingga tidak jadi blunder seperti sekarang ini.
Baca juga: 7 Kader Partai Demokrat Diberhentikan dan Dipecat Secara Tidak Hormat, Darmizal hingga Ahmad Yahya
"Akhirnya para senior ngajak jumpa pres menanggapi hal- hal tersebut, dan hal ini kami lakukan demi Partai Demokrat, yang kami turut serta membangun dan membesarkannya selama ini," terangnya.
Disinggung, dirinya mendukung sosok Jenderal (Purn) Moeldoko untuk dijadikan sebagai Ketum Demokrat ke depan melalui Munas Luar Biasa (Munaslub) atau Kongres Luar Biasa (KLB), Opat menilai banyak sosok yang layak memimpin Demokrat.
"Belum tentu (dukung Moeldoko), yang pasti sebagian Kader PD pengen KLB , untuk cari pempin baru yang lebih baik dari AHY, banyak figur yang kita harapkan dan anggap lebih baik dari AHY, dan inilah menurut kawan- kawan yang kumpul," tukasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Dorong Munaslub Demokrat, Ini Penjelasan Mantan Anggota DPR RI Asal Sumsel Syofwatillah Mohzaib
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/) (TribunSumsel.com/Arief Basuki Rohekan)