Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPS: Potensi Produksi Padi Naik Tajam Tahun ini

Kenaikan produksi padi terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.

Editor: Content Writer
zoom-in BPS: Potensi Produksi Padi Naik Tajam Tahun ini
Tribunnews/JEPRIMA
Warga saat menunjukkan tanaman padi berjenis beras hitam yang siap panen di kawasan Pengasinan Depok, Jawa Barat, Senin (15/2/2021). Penanaman padi jenis IR 64 merupakan jenis padi yang diklaim tahan terhadap virus kerdil rumput yang dibawa oleh hama Wereng Batang Coklat atau Nilaparvata Lugens. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto mengatakan bahwa tahun ini produksi beras nasional berpotensi naik tinggi, yakni sebesar 4,86 persen. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.

"Potensi luas panen padi 2021 sangat bagus dan juga menjanjikan. Tapi potensi ini harus kita waspadai, mengingat musim hujan dan banjir juga cukup besar dan bisa berdampak pada gagal panen," ujar Suhariyanto dalam keterangan resminya, Senin, 1 Maret 2021.

Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras mencapai 54,56 persen. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka tahun 2019 yang hanya 54,60 persen. Adapun total luasan panen pada tahun 2020 lalu mencapai 10,66 juta hektar, dengan sentra produksi terbesarnya Provinsi Jawa Timur.

Baca juga: BPS: Sarang Burung Walet Sumbang Kenaikan Ekspor Pertanian 13,91 Persen

"Ini juga cukup menggembirakan karena harga gabah kering giling di tingkat petani masih mengalami kenaikan, yakni sebesar Rp 5.320 atau naik sebesar 0,03 persen. Kedepan pergerakan produksi harga gabah kering panen masih akan meningkat," katanya.

Di samping itu, produksi beras pada tahun 2020 lalu juga mengalami kenaikan yakni sebesar 31,33 persen jika dibandingkan tahun 2019 yang hanya 31,31 persen. Meski naik tipis, kata Suhariyanto, pemerintah berhasil mengendalikan produksi beras, sehingga kebutuhan masyarakat masih tercukupi dengan baik.

"Kinerja produksi padi relatif terjaga selama 2020. Artinya produksi tahun ini secara keseluruhan berjalan stabil dan sangat menggembirakan," tutupnya.

Baca juga: BPS Catat Ekspor Pertanian Januari 2021 Naik 13,91 Persen

Sebagaimana diketahui, luas bahan baku sawah berdasarkan data Kerangka Sampling Area (KSA) tahun 2019 mencapai 7,46 juta hektare. Angka ini masih bisa bertambah seiring perluasan yang sedang dilakukan.

Berita Rekomendasi

Kuntoro Boga Andri Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan mengatakan, Kementan berkomitmen menjaga produksi padi secara nasional. Selain itu, upaya mitigasi pencegahan gagal panen akibat cuaca ekstrim dan potensi serangan OPT secara aktif dilakukan.

Kuntoro juga menambahkan asuransi pertanian sejak dini telah disosialisasikan agar segera dimanfaatkan petani untuk mencegah kerugian akibat gagal panen.

Baca juga: Kementan Dorong Peternak di Pekanbaru Ikut Program Asuransi Usaha Ternak, Ini Manfaatnya

“Upaya kita menghadapi perubahan cuaca dan resiko bencana sudah dilakukan. asuransi AUTP bagi petani terus digalakkan,” tegas Kuntoro.

Selain menjaga produktuvitas di lahan sawah eksisting, juga dilakukan upaya perluasan area tanam melalui peningkatan indek pertanaman dan mendorong pertanaman di areal baru. Selain itu pemerintah terus melakukan pengembangan program jangka panjang food estate, yang untuk komoditas utama padi kini sudah berjalan di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Program tersebut merupakan langkah extraordinasi pemerintah dalam penyediaan pangan. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas