AHY: Jika Moeldoko Menyadari Kekeliruannya, Saya Pribadi Tentu Memaafkan
AHY kecewa karena Moeldoko terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut nama Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam konferensi pers 'Menguak Kebenaran : Testimoni KLB Abal-abal' di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (8/3/2021).
AHY menegaskan dirinya tak memiliki masalah dengan Moeldoko.
Hanya saja dirinya kecewa karena Moeldoko terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
Baca juga: Kubu AHY Diminta Tak Kaitkan Presiden Jokowi dalam Konflik Partai Demokrat
"Terhadap KSP Moeldoko, secara pribadi saya tidak ada masalah dengan beliau. Tapi jujur yang membuat saya kecewa, karena suka atau tidak suka beliau terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat," ujar AHY, Senin (8/3/2021).
Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu lantas mengatakan akan memaafkan Moeldoko jika yang bersangkutan menyadari kekeliruan yang telah dilakukannya.
Dia juga mengatakan menghormati Moeldoko sebagai sesama prajurit dan mantan militer.
Diketahui, Moeldoko adalah mantan Panglima TNI.
Baca juga: AHY Temui Mahfud MD, Singgung Kedaulatan Partai Demokrat yang Direbut
"Tetapi sebagai manusia biasa, tentu kita semua ada kurang dan salahnya. Untuk itu apabila beliau menyadari kekeliruannya, saya pribadi tentu memaafkannya. Sebagai mantan prajurit dan beliau mantan Panglima saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer, once a soldier always a soldier," jelas AHY.
Akan tetapi, AHY menegaskan dan meminta Moeldoko menyadari bahwa perbuatannya menyakiti para kader dan simpatisan dari partai berlambang mercy itu.
Baca juga: AHY: Bukan Cara Kami Cari Sensasi Karena Itu Bukan DNA Partai Kami
"Tapi kami bermohon kebesaran hati untuk bisa menyadari bahwa apa yang telah terjadi dan apa yang dilakukannya memang telah menyakiti ratusan ribu bahkan jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat," kata AHY.
Lebih lanjut, AHY berpesan kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat di Tanah Air agar tetap menjunjung tinggi harga diri, etika dan moralitas.
"Meski kita miskin harta, tetapi jangan miskin harga diri. Hidup lah dengan landasan ilmu dan nilai-nilai etika serta moralitas, karena dengan landasan-landasan itulah insyaallah negara kita akan semakin besar dan maju. Demokrat ingin menjadi bagian dari itu," katanya.
Moeldoko ajukan tiga pertanyaan