Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AHY: Jika Moeldoko Menyadari Kekeliruannya, Saya Pribadi Tentu Memaafkan

AHY kecewa karena Moeldoko terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in AHY: Jika Moeldoko Menyadari Kekeliruannya, Saya Pribadi Tentu Memaafkan
Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengadakan pertemuan dengan pimpinan DPD Partai Demokrat se-Indonesia di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021). Pada kesempatan tersebut, para pimpinan DPD Partai Demokrat menyatakan bahwa mereka tetap mendukung dan setia pada kepemimpinan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang mengacu pada Kongres V Partai Demokrat. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut nama Kepala Staf Presiden Moeldoko dalam konferensi pers 'Menguak Kebenaran : Testimoni KLB Abal-abal' di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Senin (8/3/2021).

AHY menegaskan dirinya tak memiliki masalah dengan Moeldoko.

Hanya saja dirinya kecewa karena Moeldoko terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

Baca juga: Kubu AHY Diminta Tak Kaitkan Presiden Jokowi dalam Konflik Partai Demokrat

"Terhadap KSP Moeldoko, secara pribadi saya tidak ada masalah dengan beliau. Tapi jujur yang membuat saya kecewa, karena suka atau tidak suka beliau terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat," ujar AHY, Senin (8/3/2021).

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu lantas mengatakan akan memaafkan Moeldoko jika yang bersangkutan menyadari kekeliruan yang telah dilakukannya.

Dia juga mengatakan menghormati Moeldoko sebagai sesama prajurit dan mantan militer.

Berita Rekomendasi

Diketahui, Moeldoko adalah mantan Panglima TNI.

Baca juga: AHY Temui Mahfud MD, Singgung Kedaulatan Partai Demokrat yang Direbut

"Tetapi sebagai manusia biasa, tentu kita semua ada kurang dan salahnya. Untuk itu apabila beliau menyadari kekeliruannya, saya pribadi tentu memaafkannya. Sebagai mantan prajurit dan beliau mantan Panglima saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer, once a soldier always a soldier," jelas AHY.

Akan tetapi, AHY menegaskan dan meminta Moeldoko menyadari bahwa perbuatannya menyakiti para kader dan simpatisan dari partai berlambang mercy itu.

Baca juga: AHY: Bukan Cara Kami Cari Sensasi Karena Itu Bukan DNA Partai Kami

"Tapi kami bermohon kebesaran hati untuk bisa menyadari bahwa apa yang telah terjadi dan apa yang dilakukannya memang telah menyakiti ratusan ribu bahkan jutaan kader dan simpatisan Partai Demokrat," kata AHY.

Lebih lanjut, AHY berpesan kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Demokrat di Tanah Air agar tetap menjunjung tinggi harga diri, etika dan moralitas.

"Meski kita miskin harta, tetapi jangan miskin harga diri. Hidup lah dengan landasan ilmu dan nilai-nilai etika serta moralitas, karena dengan landasan-landasan itulah insyaallah negara kita akan semakin besar dan maju. Demokrat ingin menjadi bagian dari itu," katanya.

Moeldoko ajukan tiga pertanyaan

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas