Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesaksian Peserta KLB Deli Serdang: Tiba-tiba Jhoni Allen Ketuk Palu, Moeldoko Jadi Ketua Umum

Gerald Piter Runtuthomas, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu menyebut ada kerancuan dalam pelaksanaan KLB Deli Serdang.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kesaksian Peserta KLB Deli Serdang: Tiba-tiba Jhoni Allen Ketuk Palu, Moeldoko Jadi Ketua Umum
Tribun-Medan.com
Jenderal Purn Moeldoko tiba di arena Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Moeldoko terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versis KLB Sumut. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerald Piter Runtuthomas, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Kotamobagu menyebut ada kerancuan dalam pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Kerancuan tersebut terdapat pada saat proses pemilihan ketua umum (Ketum).

Di mana para peserta kongres, kata Gerald, langsung meneriakkan nama Moeldoko saat ditanya siapa yang akan dipercaya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Gerald Piter Runtuthomas menceritakan hal tersebut saat memberikan testimoni terkait proses KLB di Deli Serdang di hadapan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca juga: AHY Ungkap Testimoni Peserta KLB: Dijanjikan Rp 100 Juta tapi Cuma Dapat Rp 5 Juta 

Ia mengaku datang ke lokasi KLB tersebut karena awalanya tergiur iming-iming uang.

"Hal yang rancu proses KLB ini yaitu pemilihan ketua umum. Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk menjadi ketum, para peserta berteriak Pak Moeldoko," ujar Gerald di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/3/2021).

Berita Rekomendasi

Nama lain yang diusung para peserta kongres saat itu adalah Marzuki Alie.

Dua nama tersebut kemudian dicatat Jhoni Allen Marbun, pimpinan sidang KLB Deli Serdang.

Baca juga: Kubu AHY Hadirkan Peserta KLB Deli Serdang untuk Beri Testimoni, Ngaku Dijanjikan Rp 100 Juta

Setelah mendapatkan dua nama untuk menjadi calon ketua umum, Jhoni Allen langsung melakukan voting.

"Pak Jhoni langsung teriak, peserta yang mendukung Pak Moeldoko mana? Semua berdiri. Angkat tangan ke atas lalu bilang kita pilih Pak Moeldoko. Siapa yang memilih Pak Marzuki Alie, berdiri lagi peserta, angkat tangan pilih Pak Marzuki Alie," kata Gerald.

Namun, lanjut Gerald, ada hal yang sangat rancu terjadi.

Belum ada proses perhitungan, Jhoni Allen tiba-tiba mengetuk palu dan menetapkan Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat versi KLB.

"Tiba-tiba Pak Jhoni Allen langsung mengetuk palu bahwa yang terpilih ketua umum dalam KLB adalah Pak Moeldoko, yang sementara Pak Moeldoko ini tidak ada di tempat KLB," kata Gerald.

"Yang ada itu Pak Marzuki Alie, tetapi Pak Moeldoko sudah ditetapkan sebagai ketua," ujarnya.

Moeldoko ajukan tiga pertanyaan

Kepala Staf Presiden Moeldoko menerima penetapan dirinya sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021).

Moeldoko tidak ada di lokasi KLB saat penetapan ketua umum tersebut berlangsung.

Mantan Panglima TNI itu menerima penetapan melalui sambungan telepon yang didengar peserta KLB.

Sebelum menerima penetapan Moeldoko terlebih dahulu melontarkan tiga pertanyaan kepada peserta KLB yang harus dijawab serentak.

Pertama Moeldoko menanyakan mengenai apakah keberadaan KLB telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Partai.

Pertanyaan tersebut dijawab dengan kata 'sesuai' oleh peserta KLB.

Baca juga: Massa Pendukung Moeldoko Serang Massa Pro AHY Pakai Batu dan Kayu, Sejumlah Orang Terluka

Kedua, Moeldoko menanyakan mengenai keseriusan peserta KLB memilihnya sebagai Ketum.

Para peserta KLB menjawab pertanyaan Moeldoko tersebut dengan kata 'serius' secara serempak.

Ketiga, Moeldoko menanyakan kesiapan peserta KLB untuk berintegritas dalam bekerja serta menempatkan kepentingan merah putih di atas kepentingan golongan.

Baca juga: Bentrok Massa Moeldoko dan Pendukung AHY, KLB Demokrat Ternyata Tak Diberi Izin Keramaian

Pertanyaan tersebut juga dijawab siap oleh peserta KLB.

"Oke, baik dengan demikian, saya menghargai dan menghormati keputusan saudara. untuk itu saya terima menjadi ketum Demokrat," pungkasnya.

Moeldoko terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa yang berlangsung di Hotel The Hill Sibolangit, Sumatera Utara

Keputusan ini pun sudah diketuk dalam sidang.

Setelah diputuskan, panitia KLB menelepon Moeldoko.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujar pimpinan sidang KLB.

Baca juga: KLB yang Digelar Berakhir Ricuh, Demokrat Minta Segera Bubarkan hingga SBY Akan Beri Pernyataan

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan 3 pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepracayaan kepada saya. tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujar Moeldoko.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Diketahui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021).

Acara dibuka sekira pukul 14.30 WIB.

Baca juga: BREAKING NEWS: Moeldoko Ditetapkan Jadi Ketua Umum Demokrat Lewat KLB

Amatan www.tribun-medan.com, sebelum pembukaan kongres ini seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat dari seluruh wilayah Indonesia diabsen satu per satu.

Saat dilakukan absensi, perwakilan mulai dari provinsi Aceh, hingga ke provinsi Papua, terlihat hadir.

Untuk memulai kongres, panitia terlebih dahulu mempersilakan para pendiri dan tetua Partai Demokrat, untuk masuk ke ruangan.

Sebelum para pendahulu partai dengan lambang mercy ini masuk ke aula, disambut dengan tarian perang dari Nias.

Baca juga: Polri Tak Beri Izin KLB Partai Demokrat, Sempat Ricuh hingga Jatuh Korban

Di sana terlihat tokoh menonjol dari partai ini, yaitu Max Sopacua, dan Marzuki Ali.

Usai memasuki ruang kongres, para pendahulu Partai Demokrat ini langsung diminta menempati kursi yang telah disediakan.

Selanjutnya, panitia memulai kegiatan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan menyanyikan himne Partai Demokrat dan diakhiri dengan menyanyikan mars Partai Demokrat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas