Mendikbud Nadiem: Perjuangan Menuju Kesetaraan Gender Masih Panjang
Nadiem Makarim mengingatkan pentingnya perjuangan mewujudkan kesetaraan gender.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengingatkan pentingnya perjuangan mewujudkan kesetaraan gender.
Hari Perempuan Internasional, menurut Nadiem, menjadi momentum untuk mengajak seluruh pihak untuk bergabung dalam perjuangan menciptakan kesetaraan.
"Momentum Hari Perempuan Internasional ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa perjuangan menuju kesetaraan gender masihlah panjang dan membutuhkan gotong royong semua golongan untuk mewujudkannya," ujar Nadiem dalam Webinar Perempuan Pemimpin dan Kesetaraan Gender, Senin (8/3/2021).
Dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mempertahankan semangat yang lahir dari Hari Perempuan Internasional.
Baca juga: Beberapa Masalah Kesehatan yang Terjadi Pada Perempuan Usia 20-an, 30-an hingga 40-an Ke Atas
Menurut Nadiem, semangat yang dikobarkan dalam Hari Perempuan Internasional telah menginspirasi para perempuan di Indonesia.
"Semangat perjuangan serupa telah ditunjukan perempuan Indonesia dalam menggugat ketimpangan dan ketidakadilan gender di sekitar mereka," kata Nadiem.
Nadiem menceritakan Hari Perempuan Internasional diperingati untuk mengenang momentum aksi perempuan pada serikat buruh garmen di New York yang menyuarakan aspirasi untuk mendapatkan upah yang layak. Aksi tersebut berlangsung pada 8 Maret 1857.
Semangat para pekerja perempuan tersebut, terus dirawat oleh para perempuan Indonesia untuk mendapatkan kesetaraan di semua bidang.
"Perempuan Indonesia kini dapat bersekolah sampai jenjang pendidikan tinggi, berkarir di ranah publik, dan menjadi pemimpin bagi keluarga atau rekan kerjanya," ucap Nadiem.
Kemendikbud, menurut Nadiem, juga terus berupaya menciptakan perlindungan serta kesetaraan kepada para perempuan di lingkungan pendidikan.
"Lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi perempuan mulai dari rumah, sekolah, perguruan tinggi, sampai tempat kerja akan mendorong kemunculan lebih banyak perempuan pemimpin di masa depan dengan kecerdasan dan karakter unggul," pungkas Nadiem.