Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sersan Dua Aprilia Manganang Mengaku Sudah Merasa Kondisinya Berbeda Sejak Kelas 5 SD

Sersan Dua Aprilia Manganang yang mengalami kelainan organ reproduksi berupa hipospadias mengaku telah merasakan kondisinya berbeda sejak kecil.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sersan Dua Aprilia Manganang Mengaku Sudah Merasa Kondisinya Berbeda Sejak Kelas 5 SD
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa mengumumkan perubahan identitas seorang prajurit TNI AD yakni Sersan Dua Aprilia Santini Manganang yang sebelumnya dikenal sebagai perempuan menjadi laki-laki di Mabesad Jakarta pada Selasa (9/3/2021). 

Ia menggambarkan untuk menuju lokasi tersebut diperlukan waktu delapan jam dari Manado dengan kapal laut.

Baca juga: Proliga 2020 - Bandung Bank BJB Tandamata Terancam Tanpa Prajurit TNI, Aprilia Manganang

Sebetulnya, lanjut Andika, kelainan pada sistem reproduksi laki-laki atau hiposadias cukup sering terjadi, bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki.

Menurut data saat ini, kata dia, di setiap 250 bayi laki yang lahir ada satu yang mengalami kelainan atau hipospadias atau empat orang setiap 1.000 kelahiran bayi laki.

Secara hipotetis, kata Andika, di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 270 juta jiwa maka ada 1.080.000 anak laki-laki yang lahir dengan kelainan pada sistem reproduksinya.

Baca juga: Gaji disetop Klub, Atlet Voli Aprilia Manganang Manfaatkan Pemasukan dari Kantor

Andika melanjutkan, ayah Manganang yang bernama Akip Manganang bekerja sebagai buruh perkebunan dan ibunya yang bernama Suryati saat itu bewkerja sebagai asisten rumah tangga.

Ayah Manganang, kata Andika, hanya lulus SD, dan ibu Manganan tidak menyelesaikan SD.

Pada saat melahirkan Aprilia, kata Andika, ibu Manganang dibantu paramedis di rumahnya.

Berita Rekomendasi

Kemudian Aprilia Manganang lahir dengan kelainan sistem reproduksi yang masuk ke dalam kategori kasus serius.

"Inilah yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan," kata Andika di Mabesad, Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Baca juga: KSAD Pimpin Penyerahan Jabatan Wakasad, Sertijab 2 Pangdam, dan 1 Kepala Dinas

Kondisi tersebut, lanjut Andika, terus berlangsung sampai pada tahun 2016 ketika Angkatan Darat melihat prestasinya di bidang olah raga.

TNI AD saat itu, kata Andika, memutuskan merekrut Aprilia dalam program rekrutmen khusus Bintara yang berprestasi.

Kemudian, lanjutnya, dalam perkembangannya, pimpinan TNI AD melihat dan mengamati Manganang.

Kemudian TNI AD melakukan pemeriksaan pada tanggal 3 Februari 2021.

Namun dari hasil pemeriksaan di Manado, dengan keterbatasan rumah sakit di RSAD Wolter Monginsidi akhirnya Andika memutuskan untuk memanggil Sersan Manganang ke Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas