Kubu Moeldoko Sebut AD/ART 2020 Partai Demokrat Langgar UU Parpol, Ini Penjelasannya
Razman Nasution menyebut AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 melanggar sejumlah ketentuan dalam Undang-undang Partai Politik
Editor: Sanusi
"Kita jadi speechless, ternyata memang seburuk itu kejadian sesungguhnya," ujar AHY usai mendengar testimoni Gerald di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/3/2021).
Baca juga: AHY Kecewa Terhadap Moeldoko: Suka atau Tidak Suka Beliau Terlibat Gerakan Pengambilalihan Demokrat
Testimoni Gerald, kata AHY, semakin meyakinkannya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bagi Partai Demokrat.
AHY sekaligus mengajak seluruh kader setianya untuk memaafkan Gerald yang sempat membelot karena diiming-imingi uang.
"Mereka para kader kita banyak yang menjadi korban tentu merasa bersalah dan kita sebagai sahabat tentu bisa memaafkannya," ujar AHY.
Baca juga: Temui Menkopolhukam Mahfud MD, AHY Tumpangi Mobil Mewah Mercedes Benz Seri Ini
AHY berusaha memahami para kadernya yang mengikuti kongres atas dasar iming-iming imbalan uang.
"Di satu sisi sangat berat untuk berangkat ke Deli Serdang, tapi di sini lain mungkin ia punya kebutuhan," katanya.
"Nah yang jahat itu siapa sekarang? Saya kalau masih ingin diketahui, sebetulnya ada Bung Gerald di sekitar kita ini. Untuk kita lebih yakin lagi bahwa ini (video testimoni) bukan rekayasa, tidak disiapkan scriptnya," katanya lagi.
Baca juga: Kubu AHY Hadirkan Peserta KLB Deli Serdang untuk Beri Testimoni, Ngaku Dijanjikan Rp 100 Juta
AHY kemudian mengundang Gerald ke panggung dan memaafkan perbuatannya.
AHY juga memaafkan Rahman Doltili, Mantan Ketua DPC Kabupaten Bolaangmongondow Utara, kader Partai Demokrat yang juga mengikuti kongres atas dasar iming-iming.
"Saya bangga, bagaimana saya bangga, kita semua bangga atas keberanian dan kejujuran. Artinya Bung Gerald, Bung Rahman, masih punya hati," kata AHY.(Reza Deni/Tribunnews)