Langkah Strategi Pemerintah Hadapi Dibukanya Musim Haji dan Umrah di Masa Pandemi
Kemenag memberikan percepatan layanan proses imigrasi sehingga jamaah haji tidak perlu mengikuti geometrik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) merumuskan langkah-langkah strategis menghadapi dibukanya ibadah haji 2021 atau 1441 H.
Pemerintah juga menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi dibukanya kembali umrah di tengah pandemi Covid-19.
Wamenag Zainut mengungkapkan, penyelenggaraan haji di masa pandemi Covid-19 pemerintah telah menyiapkan beberapa skenario.
“Kami siapkan tiga skenario yakni kuota penuh, opsi terbatas dan opri terburuk tidak memberangkatkan di tahun ini,” katanya saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertajuk “Haji dan Umrah di Masa Pandemi”, secara daring, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Vaksinasi dan Ibadah Haji 2021 Belum Ada Kejelasan, Menag Tunggu Informasi Resmi dari Arab Saudi
Dikatakan Wamenag, pemerintah terus bekerja menyiapkan opsi kuota penuh dengan asumsi kuota normal 221 ribu jamaah dengan biaya haji merujuk 2020 rata-rata Rp35.235.602 per jamaah.
Jamaah akan didampingi petugas haji kloter dan non kloter sebanyak 4.200 petugas.
Petugas haji sebanyak 3.400 orang dan petugas pembimbing haji sebanyak 18 ribu orang.
“Semua skenario ini masih sangat tergantung dari pemerintah Arab Saudi.
Terakhir Menteri Agama sudah melakukan komunikasi dengan menteri agama Arab Saudi.
Namun masih menunggu, karena kewenangan memberikan ketentuan kepastian haji oleh Raja Arab Saudi,” pungkasnya.
Kepuasan Layanan
Zainut mengatakan, salah satu tujuan penyelenggaraan haji adalah memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan bagi jamaah haji.
Selama lima tahun sebelum masa pandemi, indeks kepuasan jamaah haji Indonesia terus meningkat.
“Tentu kami tidak hanya ingin memberikan kenyaman dan keamanan jamaah, dengan menyiapkan makanan dan pesawat yang bagus.
Tetapi kami ingin membantu para jamaah bisa menjalankan ibadah haji dengan baik,” ujar Zainut.
Baca juga: Tunggu Kepastian Arab Saudi, Menteri Agama Pastikan Persiapan Haji Terus Berjalan
Kementerian Agama (Kemenag) terus mendukung peningkatan pembinaan ibadah haji dan melakukan inovasi yang mendukung pelaksanaan ibadah haji.
Seperti perbaikan manasik haji sepanjang tahun bagi jamaah haji Indonesia.
Lalu, menyempurnakan hukum manasik haji, agar memudahkan jamaah untuk memahami seluk beluk ibadah haji.
“Kami juga terus meningkatkan saran dan prasarana haji, seperti membuka embarkasi Jabar di Majalengka, dan fasilitas pemondokan haji di Indramayu yang ditargetkan bisa digunakan pada musim haji 2021,” katanya.
Kemenag juga, ujar dia, memberikan percepatan layanan proses imigrasi sehingga jamaah haji tidak perlu mengikuti geometrik yang memerlukan waktu lama di Arab Saudi.
“Kami juga bangun pusat layanan haji umrah terpadu (PLHUT). Ini untuk memudahkan masyarakat lebih efektif dan efesien mendaftar haji di daerah,” bebernya.
Pemerintah juga telah membangun sarana haji di bandara Jeddah, dengan memperluas lobi VIP untuk jamaah haji Indonesia.
Pemerintah juga telah menerapakan zonasi untuk penyelenggaraan haji.
Pelaksanaan tes calon petugas haji, menurut Wamenag, dilaksanakan di daerah.
“Ini untuk menjaga transparansi berasis komputer (online). Kita juga tingkatkan konsumsi ditargetkan 50 kali di 2021,” ungkapnya.
Sementara itu, pemimpin Wilayah VIII Jakarta 1 PT Pegadaian (Persero), Mulyono menuturkan, skenario pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi sesuatu yang sangat baik.
Pasalnya, masyarakat bisa menunaikan ibadah haji dan umrah.
“Kalau dibuka ada 221 ribu jamaah yang bisa berangkat ke Tanah Suci,” ujarnya.
Ia menjelaskan, PT Pegadaian (Persero) memiliki program arum haji pengadaian.
Kebijakan tersebut merupakan kebijakan PT Pegadaian (Presero) bertarnformasi untuk membantu masyarakat dalam menyelenggarakan ibadah haji.
“Hasil survei di masyarakat menyebutkan mereka ingin berangkat haji. Kami masih optimistis, apalagi trend angka Corona sudah melandai,” katanya.
Sekjen Amphuri, M Farid Al Jawi mengatakan, pihaknya menunggu keputusan dari Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji.
Apalagi keputusan tersebut bisa dilaksanakan dari sekarang.
“Kami sangat mengapresiasi pemerintah yang terus melakukan verifikasi jamaah, walaupun belum ada pengumuman resmi dari Arab Saudi.
Ini akan memudahkan penyelenggaraan haji, apabila ada keputusan dari Arab Saudi,” katanya.
Saat ini Amphuri memiliki 520 travel dari 1300 travel yang memiliki izin dari Kementerian Agama.
“Untuk izin haji diberikan kepada 327 travel. Dan izin haji otomatis memiliki izin umrah,” ucapnya.