Satgas Covid-19: Pemeriksaan Spesimen Naik, Rata-rata 60 Ribu Per Hari
Dewi Nur Aisyah mengatakan, sejak September 2020 pemerintah menggenjot upaya testing Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, sejak September 2020 pemerintah menggenjot upaya testing Covid-19.
Hasilnya jumlah spesimen atau subyek yang diperiksa naik secara signifikan, dimana kini dalam satu hari ada 60 ribu spesimen diperiksa.
Berbeda bila dibanding bulan Juni lalu yang hanya 16 ribu spesimen per hari yang diperiksa.
Baca juga: Pelacakan Kontak Erat Covid-19 Indonesia Rendah
Hal itu disampaikan Dewi pada konferensi pers virtual bertajuk "Covid-19 Dalam Angka: Pembelajaran Berharga Covid-19” pada Rabu (10/3/2021).
"Kalau kita lihat mungkin agak signifikan bertambah itu ketika bulan September, juga lagi lebih tinggi lagi di bulan Desember. Sebelumnya hanya 16.000 di bulan Juni, naiknya sudah sampai ke angka 60 ribuan pemeriksaan dalam waktu 1 hari," ungkap Dewi.
Baca juga: Update Corona 10 Maret 2021: Tercatat 144.213 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Ia melanjutkan, pemeriksaan spesimen yang banyak tersebut didukung oleh bertambahnya laboratorium yang mampu melakukan pemeriksaaan spesimen menggunakan swab polymerase chain reaction (PCR).
Selain itu, jumlah kasus positif yang meningkat juga mempengaruhi banyaknya testing yang dilakukan.
"Banyak yang diperiksa per hari selain itu juga ada laboratorium juga bertambah. Bulan Januari kemarin kalau kita ingat juga jumlah kasus kita sedang tinggi-tingginya dan banyak orang yang perlu dilakukan testing ini juga salah satu hal yang berpengaruh testing ini," jelas dia.
Dewi melanjutkan, data tersebut tercatat dalam sistem https://allrecord-tc19.kemkes.go.id/ milik Kementerian Kesehatan (Kemkes).
Meski demikian masih ada kemungkinan bertambah, karena ada laboratorium yang belum melapor pada sistem ini berkala.
“Ini yang tercatat di dalam sistem. Harus diingat, apakah masih ada lab belum meng-entry, iya. Karena kita menemukan beberapa laboratorium belum rutin meng-entry setiap hari sehingga jumlah yang ada di sini hanya jumlah yang melaporkan di sistem,” ungkapnya.