POPULER Nasional: Merasa Berjasa Menangkan SBY | Proses Uji Klinis Vaksin Nusantara
Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir mulai dari mantan kader Demokrat merasa berjasa menangkan SBY jadi Ketum hingga vaksin nusantara
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.
Mulai dari berita daftar ketua DPD dan DPC Partai Demokrat yang dipecat karena dukung Moeldoko.
Lalu Darmizal mengaku berjasa menangkan SBY jadi ketua umum Demokrat.
Harta kekayaan Iti Octavia jayabaya, Bupati Lebak yang ingin santet Moeldoko.
Hingga berita proses uji klinis vaksin nusantara tak sesuai kaidah klinis.
1. Daftar Ketua DPD dan DPC yang Dipecat karena Dukung Moeldoko
Baca juga: POPULER Internasional: 5 Bangsawan Terkaya di Dunia | China Luncurkan Paspor Virus
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pemecatan terhadap sejumlah kader yang hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang pada Jumat (5/3/2021) lalu.
Kader yang dipecat ini mulai dari ketua DPD hingga ketua DPC.
Mereka tersebar di sejumlah provinsi mulai dari Kepri, Yogyakarta hingga Sulawesi Selatan.
Sebelum digelarnya KLB, AHY juga sudah memecat tujuh kader lantaran terlibat dalam upaya kudeta.
Berikut daftar kader Demokrat yang dipecat pasca terselenggaranya KLB Partai Demokrat di Deli Serdang:
2. Darmizal Menyesal Membuat SBY Menang Jadi Ketum
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca di 33 Kota, Kamis 11 Maret 2021: 4 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir
Mantan kader Partai Demokrat yang ikut menginisiasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Darmizal, buka suara mengenai perannya menjadikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagao Ketua Umum partai.
Dalam konferensi pers di Jakarta Selatan pada Selasa (9/3/2021), Darmizal mengaku menyesal membuat SBY menang sebagai Ketum.
Ia merasa usahanya untuk menjadikan SBY sebagai Ketum Demokrat di masa lampau tidak dihargai.
Padahal, ia mengaku telah berupaya mengumpulkan para Ketua DPD dan DPC untuk memilih SBY sebagai Ketua Umum Demokrat pada 2015 silam.
"Saya sangat menyesal pernah menjadi aktor tim buru sergap untuk mendatangi ketua-ketua DPD, mengumpulkan ketua-ketua DPC."
3. Harta Kekayaan Iti Octavia Bupati Lebak
Inilah daftar harta kekayaan Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak yang ingin mengirim santet untuk KSP Moeldoko.
Nama Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya mendadak jadi bahan perbincangan di tengah gejolak Partai Demokrat.
Iti Octavia Jayabaya yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Banten mengaku tetap setia pada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Ia juga menolak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Wanita berusia 42 tahun itu bahkan mengaku siap turun berdemo dan mengirim santet Banten kepada Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
4. Apa Itu Isra Miraj?
Berikut adalah pengertian Isra Miraj serta amalan-amalan yang dapat dilakukan.
Pada Kamis (11/3/2021) mendatang, umat Islam akan merayakan Isra Miraj.
Lantas, apa itu Isra Miraj?
Dikutip dari Kompas.com, Isra Miraj adalah perjalanan malam Nabi Muhammad dari Mekah ke masjid terjauh, yaitu Masjid Aqsa di Yerusalem, lalu naik ke surga, dimurnikan dan diberi perintah bagi umat Islam untuk sholat lima kali sehari.
Isra merupakan perjalan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem.
Sementara itu Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi menuju langit ke tujuh, kemudian ke Sidratul Muntaha.
Perjalanan yang menembus langit ketujuh itu hanya ditempuh satu malam atas perintah Allah SWT.
5. Vaksin Nusantara Belum Sesuai Kaidah Klinis
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan proses uji klinis Vaksin Nusantara tidak sesuai atau memenuhi kaidah klinis dalam penelitian vaksin.
Hal ini diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI bersama sejumlah pihak.
Salah satunya mantan Menkes dr. Terawan Agus Putranto yang merupakan penggagas vaksin Nusantara.
Penny mengatakan terdapat perbedaan tempat lokasi penelitian dengan pihak yang menjadi komite etik.
Diketahui, komite etik berasal dari RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, akan tetapi penelitian dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang
"Pemenuhan kaidah good clinical practice juga tidak dilaksanakan dalam penelitian ini. Komite etik dari RSPAD tapi pelaksanaan penelitian ada di RS dr Kariadi," ujar Penny, Rabu (10/3/2021).
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.