Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Batalyon Mekanik Kontingen Garuda (Yonmek Konga) XXIII-O/UNIFIL (Indobatt) memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Lebanon Selatan di fasilitas kesehatan milik satgas yakni Rumah Sakit Husada pada Sabtu (13/3/2021).

Setiap hari Rumah Sakit Husada beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 17.00 waktu setempat.

Di luar jam-jam tersebut, disediakan layanan kesehatan 24 jam bagi prajurit, bahkan kepada warga setempat yang membutuhkan.

Baca juga: Direnovasi, Kini Korem 072/Pamungkas Yogyakarta Punya Toilet dan Tempat Fitness Seperti di Hotel

Komandan Kontingen Garuda Kolonel Inf Amril Haris Isya Siregar menyampaikan fungsi utama Rumah Sakit Husada adalah memberikan pelayanan kesehatan bagi prajurit.

Namun, kata Perwira yang juga menjabat sebagai Dansatgas Yonmek XXIII-O/UNIFIL ini satgas termotivasi untuk membantu masyarakat sekitar wilayah tanggung jawab satgas setelah melihat kondisi mereka yang memprihatinkan.

Bahkan, menurut Amril saat ini terdapar dua orang penduduk lokal sedang menjalani tindakan medis karena mengalami nyeri di perut dan memiliki benjolan di punggung.

Hal ini disampaikannya di Adchit Alqusayr Lebanon Selatan pada Sabtu (13/3/2021).

"Saat ini dua orang penduduk lokal atas nama Syekh Abdullah, umur 63 tahun sedang diperiksa karena merasakan nyeri di perut sebelah kiri. Sedangkan seorang lagi yang bernama Hamadi, berumur 43 tahun memeriksakan benjolan di punggung," kata Amril dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Sabtu (13/3/2021).

Dokter Indobatt Letda dr Ridho Pratama menyampaikan rasa bangganya kerena dapat membantu warga lebanon yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

"Kami berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik sebagai wujud tanggung jawab dalam melaksanakan tugas," kata Ridho.

Hamadi mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya rumah sakit dan tenaga medis dari Indobatt.

"Saya terbantu sekali oleh para dokter dan perawat militer yang ada di sini. Biasanya, agar dapat diperiksa oleh seorang dokter, saya harus ke RS pemerintah yang jauh sekali dari sini, obatnya juga tidak lengkap," kata Hamadi.