Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasek Ungkap SBY Pernah Tawarkan Ani Ketua Umum Demokrat: Masa Mau Rekor MURI, Ada Bapak Ibu Anak

Penawaran itu dilontarkan SBY kepada Gede Pasek Suardika yang merupakan loyalis Anas Urbaningrum. Sebab GPS, begitu ia disapa, mengusulkan SBY maju

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Pasek Ungkap SBY Pernah Tawarkan Ani Ketua Umum Demokrat: Masa Mau Rekor MURI, Ada Bapak Ibu Anak
Instagram/agusyudhoyono
SBY bersama Ani Yudhoyono saat di California. Gede Pasek Suardika mengungkap, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menawarkan agar istrinya, Ani Yudhoyono, bisa menjadi ketua umum Partai Demokrat. 

TRIBUNNEWS.COM - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut sempat menawarkan agar istrinya, Ani Yudhoyono, bisa menjadi ketua umum Partai Demokrat.

Hal tersebut terjadi menjelang kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Bali, pada 2013 silam. 

Penawaran itu dilontarkan SBY kepada Gede Pasek Suardika yang merupakan loyalis Anas Urbaningrum.

GPS, begitu ia disapa, kala itu mengusulkan SBY maju kembali menjadi ketua umum. 

Diketahui, Anas Urbaningrum mundur dari jabatan ketua umum setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Loyalis Anas kemudian sepakat mengusulkan SBY mengisi posisi Anas. 

Baca juga: Cerita Gede Pasek Disuruh Pilih Anas Urbaningrum atau SBY Berujung Hilangnya Jabatan

Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Bisa Digunakan untuk Nonton Konser? Begini Kata Menkes Budi Gunadi

"Ditanya lah. 'Kamu (GPS) kenapa mau minta saya (SBY) jadi ketua umum?' (SBY) Sempat menawarkan kenapa nggak bu Ani saja (yang jadi ketua umum)," ujar GPS, saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Jumat (19/3/2021).

Berita Rekomendasi

GPS sendiri menolak usulan agar Ani Yudhoyono dapat menjadi ketua umum partai berlambang mercy tersebut. 

Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), I Gede Pasek Suardika berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network di Jakarta, Jumat (19/3/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Sekjen Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), I Gede Pasek Suardika berpose usai wawancara khusus di Kantor Tribun Network di Jakarta, Jumat (19/3/2021). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Menurutnya, akan lebih baik SBY yang mengisi posisi itu.

Dengan demikian, otoritas Partai Demokrat dipegang oleh satu orang saja. 

Sebab saat itu, SBY diketahui menjabat posisi di majelis tinggi dan dewan pembina Partai Demokrat

"Karena posisi ini yang langsung in charge itu kan pak SBY. Ketua Majelis Tinggi, Ketua Dewan Pembina, sehingga biar langsung itu disatukan saja otoritasnya itu. Tidak lagi tiga kekuatan, langsung satu lagi," jelas GPS. 

Selain itu, GPS menilai, Demokrat akan menjadi pembicaraan di masyarakat jika Ani Yudhoyono menjadi ketua umum.

Pasalnya, hal itu membuat keluarga SBY seolah menguasai partai.

Baca juga: Cerita Loyalis Anas Urbaningrum Kena Prank SBY: Gak Nyangka Orang Sekelas Beliau Bisa Berkhianat

Baca juga: Profil Sri Mulyono, yang Sebut SBY Menguasai Demokrat secara Absolut sejak Anas Dilengserkan

"Kan lucu nanti. Ketua Dewan Pembina, Ketua Majelis Tinggi ini bapaknya (SBY), ketua umum ibu (Ani), sekretaris jenderal anak (Ibas)," kata Gede Pasek. 

"Kan tambah parah lagi, kita nggak bisa jualan di masyarakat. Wong ini aja sudah menyatu bapak sama anak, masa mau kita rekor MURI lagi ada bapak ibu anak," imbuhnya. 

Hanya saja, GPS mengatakan, dirinya tak bisa mengungkap alasan tersebut kepada SBY saat bertemu empat mata di Istana Negara kala itu.

Dia takut SBY akan tersinggung. 

"Tapi kita nggak bilang begitu, kita tetap bilang simbol bapak kita perlukan untuk menyatukan semua. Kalau kita bilang begitu, tersinggung pasti."

"Karena logika politik saya kan 'aduh malu kan masa bapak ibu anak (di posisi penting semua), ini apa ini. Walaupun sekarang muncul ya," tandasnya.

Berita lain terkait Gejolak di Partai Demokrat

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pasek Sebut SBY Sempat Tawarkan Ani Ketua Umum Demokrat: Parah Masak Bapak Ibu Anak, Bisa Masuk MURI"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas