KSP: Pemerintah akan Evaluasi Kasus Bulu Tangkis All England
Moeldoko menerima audiensi sejumlah pihak saat menggelar program KSP Mendengar bersama para diaspora atau warga negara Indonesia yang tinggal di Ameri
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima audiensi sejumlah pihak saat menggelar program KSP Mendengar bersama para diaspora atau warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat.
Sebanyak lebih dari 100 partisipan diaspora dari berbagai wilayah di Amerika Serikat dengan beragam profesi hadir pada pertemuan daring dari Situation Room Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (23/3/2021).
Moeldoko yang didampingi para staf khusus KSP, Deputi IV KSP Juri Ardiantoro dan beberapa tenaga ahli KSP juga menjawab berbagai pertanyaan dan pengaduan dari para diaspora peserta audiensi.
Salah satunya dari Mayasari Efendi yang berdomisili di Indiana , mempertanyakan respon KSP terkait kasus yang dialami tim bulutangkis pada ajang All England.
Mendengar pertanyaan tersebut Moeldoko yang pernah diusung jadi Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyayangkan dan ikut prihatin terhadap nasib tim bulutangkis Indonesia.
Menurut Moeldoko, hal ini sangat berkaitan dengan kebanggan sebuah negara. Apalagi, katanya, Indonesia sudah beberapa kali merajai ajang All England.
"Hal-hal seperti ini akan dievaluasi Pemerintah. Jangan sampai terjadi lagi,” kata Moeldoko dikutip dari siaran pers KSP.
Baca juga: Kepala KSP Moeldoko: Vaksin Bukan Lagi Persoalan Obat, Tapi Geopolitik dan Geostrategi
Tidak hanya soal bulu tangkis, dalam kesempatan yang sama, Moledoko menjawab pertnyaan lainnya dari para peserta.
iantaranya Midiyanto, seorang pegiat seni asal Wonogiri yang tinggal di Berkeley mengeluhkan soal sulitnya untuk mencari nafkah di tengah pandemi Covid-19. Bahkan, katanya, para pekerja seni tradisi ingin Pemerintah memberikan ruang untuk pentas secara virtual.
Menanggapi pernyataan Midiyanto, Moeldoko menegaskan, persoalan pekerja seni sudah beberapa kali dibahas dalam Sidang Kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi. Dia pun menyadari, adanya bantuan sosial bagi pekerja seni belum sepenuhnya merata.
“Untuk itu, kami akan segera ambil tindakan. Nanti kami sampaikan ke Kementerian/Lembaga terkait agar para pekerja seni bisa menggelar pentas secara virtual,” tutur Moeldoko.
Dalam dialog tersebut, Moeldoko pun menyampaikan peran sentral KSP dalam Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Terutama dalam mengelola isu-isu strategis dan mengawal program prioritas nasional.
Contohnya adalah pencapaian program reforma agraria. Moeldoko mengungkapkan, reforma agraria menekankan tiga poin yakni redistribusi tanah, perhutanan sosial dan akselerasi sertifikasi.
Sebelum pemerintahan Jokowi, target sertifikasi tanah mencapai 500.000 bidang per tahun. Kemudian target tersebut dinaikkan hingga saat ini menjadi 9 juta bidang per tahun untuk mengejar 140 juta bidang yang harus disertifikasi.