Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirut Bulog Budi Waseso Ungkap Penyebab Beras Turun Mutu

Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkap beberapa alasan turunnya mutu beras.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dirut Bulog Budi Waseso Ungkap Penyebab Beras Turun Mutu
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Direktur Utama Bulog Budi Waseso dalam webinar yang digelar Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) bertajuk Impor Beras dan Garam, Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente, Kamis (25/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkap beberapa penyebab beras turun mutu.

"Karena kualitas beras bisa turun secara alamiah dan saat ini Bulog tak memiliki gudang atau tempat penyimpanan spesialis untuk beras," kata Buwas saat diskusi dalam Webinar Repdem bertajuk 'Impor Beras dan Garam: Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente, Kamis (25/3/2021)

Buwas menerangkan beras harus disiapkan dengan temperatur stabil.

Saat ini, ucap dia, masih ada sisa beras impor tahun 2018.

Namun, kondisinya ada yang sudah turun mutu atau rusak.

Baca juga: Beras Pera Jadi Alasan Dirut Bulog Juga Tolak Rencana Impor

"Beras itu sudah tiga tahun ada di Bulog dengan kondisi gudang sangat sederhana. Ya pasti rusak," ujar Buwas.

Berita Rekomendasi

Buwas menarangkan saat ini terdapat teknologi cocoon yang bisa membuat beras lebih tahan lama.

Untuk menggunakan teknologi itu, biayanya cukup tinggi.

Karena itu, Bulog tengah membangun bangun gudang yang memenuhi standar.

Baca juga: PDIP: Impor Beras Rendahkan Kecerdasan Rakyat Petani, Mendag Harus Pahami Semangat Indonesia Merdeka

"Kami simpan dengan temperatur yang aman, sehingga disimpan tiga tahun tidak berubah kualitasnya," kata Buwas.

Bulog tengah membangun pabrik membuat beras dengan bahan dasar jagung, sagu, singkong, dan beras.

Sehingga, beras yang turun mutu bisa diolah dan tak merugikan negara.

"Beras turun mutu masih bisa kami olah, kami kembalikan jadi beras. Bulog inisiasi sedang uji. Kalau terpenuhi kami publish," kata Buwas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas