DOA Malam Nisfu Syaban Dilengkapi Latin dan Artinya, Jatuh pada 28 Maret 2021
Simak doa malam Nisfu Syaban yang dilengkapi latin dan artinya. Malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini bacaan doa malam Nisfu Syaban.
Kapan malam Nisfu Syaban?
Malam Nisfu Syaban jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021.
Dikutip Tribunnews dari aceh.kemenag.go.id, malam Nisfu Syaban adalahi malam di mana buku amalan manusia naik ke langit untuk digantikan buku yang baru.
Untuk menyambut malam Nisfu Syaban, ada baiknya kita melafazkan doa.
Baca juga: Amalan Saat Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Minggu, 28 Maret, Inilah Kumpulan Doa yang Dianjurkan
Baca juga: Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban 1442 H
Baca juga: Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban, Malam Pengampunan Dosa
Berikut ini bacaan doa malam Nisfu Syaban, disertai latin dan artinya:
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه وسلّم
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.
Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,
Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.
Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.
Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.
Artinya:
"Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.
Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.
Baca juga: 40 Ucapan Minta Maaf Sambut Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021, Kirim Lewat WA
Baca juga: Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban, Malam Pengampunan Dosa
Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.
Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.
Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin."
Peristiwa yang Terjadi pada Malam Nisfu Syaban
Malam Nisfu Syaban selain menjadi malam yang mulia, ternyata pernah terjadi beberapa peristiwa penting.
Dilansir aceh.kemenag.go.id, berikut ini peristiwa penting yang terjadi pada malam Nisfu Syaban:
1. Jatuhnya air mata Adam.
Nabi Adam merupakan Nabi sekaligus manusia pertama yang diciptakan Allah, diikuti Siti Hawa.
Baca juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Syaban 1442 H, Dilaksanakan 27-29 Maret, Lengkap dengan Keutamaannya
Baca juga: Keistimewaan Bulan Syaban & Malam Nisfu Syaban, Dilengkapi Amalan serta Bacaan Doa yang Dianjurkan
Beliau yang berada di surga, terhasut omongan iblis untuk memakan buah yang diharamkan Allah SWT, yakni buah khuldi.
Akibatnya, Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi.
Saat mendarat, keduanya terpisah hingga membuat Nabi Adam menangis tiada henti.
Air mata pertama Nabi Adam menetes tepat pada malam Nisfu Syaban.
2. Keluarnya air Zam-zam.
Air zam-zam merupakan buah usaha Siti Hajar yang berlari-lari pulang pergi sebanyak tujuh kali dari Bukit Safa ke Bukit Marwah untuk mencari air untuk Ismail kecil sambil memohon pada Allah.
Atas izin Allah, air pun memancar di antara kedua kaki Ismail, yang kemudian diberi nama zam-zam.
3. Malaikat pergi ke rumah orang mukmin.
Setiap malam Nisfu Syaban, malaikat akan mendatangi rumah-rumah orang mukmin untuk memberikan cap rahmat.
Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan tiga hari saat pertengahan bulan Syaban.
Artinya, di bulan ini tanggal 13, 14, dan 15 bulan Syaban 1442 H jatuh pada 27-29 Maret 2021.
Puasa tiga hari tiap bulan ini disunahkan kepada umat Islam.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust Muh Syukron Maksum, puasa pada hari-hari itu, disebut puasa Ayyamul Bidh atau puasa hari-hari putih.
Sebab, bertepatan dengan terangnya bulan.
Jadi, saat rembulan sedang terang-terangnya, pada hari-hari tersebut, kita dianjurkan untuk berpuasa sunah, demi mendapatkan keutamaan.
Baca juga: 40 Ucapan Minta Maaf Sambut Malam Nisfu Syaban yang Jatuh pada Minggu, 28 Maret 2021, Kirim Lewat WA
Baca juga: Amalan yang Dianjurkan di Malam Nisfu Syaban, Malam Pengampunan Dosa
Berikut niat puasa Ayyamul Bidh, tulisan arab dan latin hingga keutamaannya:
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma ayyaamal bidh sunnatan lillaahi ta'ala.
Artinya:
"Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunah karena Allah ta'ala."
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Ust Muh Syukron Maksum, keutamaan puasa Ayyamul Bidh sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW dalam berbagai riwayat berikut:
1. Laksana Puasa Sepanjang Masa
Ada nilai penting dari puasa sunah tiga hari dalam sebulan, yaitu laksana puasa sepanjang masa.
Tanpa kita harus menahan lapar dan dahaga setiap hari, kita cukup berpuasa setiap tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya.
Nilainya sama seperti berpuasa sepanjang hidup kita.
Sebagaimana yang diisyaratkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadis:
"Puasa tiga hari setiap bulan, bagaikan puasa selama hidup (sepanjang masa)" (Mutafaq alaih).
Abu Dzar pernah diberi anjuran oleh Rasulullah SAW untuk melaksanakan puasa ini, sambil mengingatkan akan pahala yang didapatkan, yaitu seperti puasa terus-menerus dalam hidupnya.
Sebagaimana cerita Abu Dzar Al Ghiffari berikut ini:
"Kami diperintah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga kali di setiap bulan yakni pada hari-hari cemerlang: tanggal 13 14 dan 15. Sabdanya, bahwa puasa itu seperti puasa sepanjang masa." (HR. Nasa'i).
2. Memenuhi Wasiat Rasulullah
Umat Islam adalah umat kesayangan Allah dan juga kesayangan Rasulullah SAW.
Betapa banyak bentuk kasih sayang Rasulullah SAW pada umat Muslim berupa petunjuk dan anjuran menuju kebaikan.
Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dan yang kedua oleh Muslim, Abu Hurairah dan Abu Darda' berkata:
"Junjunganku Rasulullah SAW berpesan kepadaku akan tiga hal yang jangan sampai ditinggalkan selama hidup, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dua rakaat dan shalat witir dua rakaat sebelum tidur."
Kedua orang sahabat Rasulullah tersebut diberi wasiat demikian, demi kebahagiaan mereka.
Tentu saja pesan itu tak hanya berlaku bagi mereka berdua.
Pesan tersebut juga berlaku bagi semua umat Islam.
Seakan-akan beliau bersabda:
"Umat-umatku, laksanakan tiga hal sepanjang hidup kalian setiap harinya, tanpa boleh lupa, yaitu puasa 3 hari dalam sebulan, shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur."
Seakan-akan beliau menyatakan bahwa dengan melaksanakan ketiga hal tersebut, akan banyak keutamaan dan keuntungan yang akan kita dapatkan.
Tentu saja yang bisa merasakan hanyalah mereka yang menjalankannya.
Ingat pula pesan Rasulullah SAW kepada Abu Qatadah bin Milhan ra:
"Adalah Rasulullah SAW menyuruh kita berpuasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13. 14 dan 15 setiap bulan." (HR. Abu Daud).
3. Mengikuti Kebiasaan Rasulullah
Rasulullah SAW tak hanya menganjurkan sahabat dan umatnya untuk berpuasa tiga hari dalam sebulan.
Namun, Rasulullah SAW juga menjalankannya sepanjang hidupnya.
Ini satu di antara akhlak utama Rasulullah SAW yang tak hanya memerintahkan.
Namun, beliau sendiri merupakan pelaku utama dari isi perintah tersebut.
Jika umat Islam melaksanakan kebiasaan Rasulullah SAW sehari-hari, sudah jelas baik dan bermanfaat.
4. Baik sedang di Rumah atau Berpergian
Bukti komitmen Rasulullah SAW akan puasa tanggal 13, 14, dan 15 ini adalah beliau tak pernah meninggalkannya dalam kondisi apapun baik sedang di rumah maupun saat berpergian.
Seperti cerita Ibnu Abbas ra:
"Rasulullah SAW tidak pernah berbuka pada hari-hari putih, baik beliau sedang di rumah atau dalam perjalanan." (HR.Nasa'i).
Ini membuktikan bahwa penting dan utamanya puasa ini, hingga beliau tak ingin melewatkannya dalam kondisi apapun.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Niat dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Syaban 1442 H
Lihat: Bacaan Surat Yasin Lengkap dengan Terjemahannya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Suci Bangun Dwi S)