Rebut Partai Demokrat Lewat KLB, Effendi Simbolon Sindir Moeldoko ’Bapak Naturalisasi’
Sindiran itu dilontarkan Effendi dalam acara diskusi tentang regenerasi kader di partai politik, Sabtu (27/3/2021)
Editor: Choirul Arifin
"Jadi ada nilai yang memang bagi kami bahkan sudah menjadi pakem kita tidak lagi melihat ada perbedaan PDIP dengan identitas sosok figur tunggal kita," ujar dia.
Effendi kemudian berbicara mengenai partai yang belakangan ini tengah disibukkan dengan perdebatan perihal siapa sosok pendiri maupun pengagas partai.
Namun, ia tidak menyebutkan secara gamblang partai yang dimaksud partai Demokrat.
"Ini agak berbeda kalau di perdebatkan di negeri seberang. Di klub-klub Uni Eropa yang lain ya. Agak beda."
"Masih dipertentangkan begitu, siapa pendiri, siapa yang melahirkan, siapa yang penggagas. Kalau ini memang bulat betul yang membawa PDIP itu betul dan identifikasi dari PDIP itu Megawati Soekarnoputri," jelas dia.
Effendi juga keberatan menyebut Megawati sebagai 'perekat partai'.
Menurutnya, istilah 'perekat' muncul karena ada sesuatu yang patah atau rusak. Sementara di partai banteng moncong putih itu tak ada perpecahan.
"Istilah perekat itu seolah-olah ada yang retak, itu dinamika di negeri seberang, ada di kos-kosan sebelah mungkin. Kalau retak itu gelas direkatkan, ada lem itu di negeri kos-kosan sebelah."
"Akhirnya mungkin panggil pemain naturalisasi, panggil pemain mantan Liga Eropa begitu," katanya.
"Kalau Bu Mega memang figur pimpinan kami di PDIP yang religius dan sangat nasionalis," imbuh Effendi.
Prabowo Masih Dipercaya
Sementara itu dalam diskusi yang sama politikus Partai Gerindra Kamrussamad menyampaikan bahwa seluruh kader partainya hingga saat ini masih memercayai Prabowo Subianto tetap menjadi ketua umum.
Menurut dia, regenerasi di Partai Gerindra masih belum diperlukan.
Kamrussamad menjelaskan faktor yang menjadi alasan dorongan tersebut karena Menteri Pertahanan RI itu telah membawa Gerindra semakin tumbuh besar sejak pertama kali berdiri pada 2008 lalu.