Ketua RW: 'Lukman tidak Mau Makan Ayam atau Sapi Kalau Bukan Dia Sendiri yang Potong'
Setelah menikah Lukman bertambah keras dan sering kali menegur ibunya jika melakukan ritual adat seperti barasanji.
Editor: Dewi Agustina
Hamka mengatakan, saat berita pemboman gereja tidak ada warga yang menyangka jika dia adalah Lukman.
"Tidak ada yang menyangka, kami kira cuma ikut pengajian-pengajian saja. Ternyata pas ada berita bilang kalau dia warga sini, inisial L, di situ kami langsung tahu kalau itu Lukman sama istrinya," katanya.
Atas kejadian ini, pihak RT dan RW telah mengimbau kepada masyarakat sekitar untuk menjaga pergaulan anaknya dengan ketat.
"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.
Baca juga: Fakta Suami Istri Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar: Jaringan JAD hingga Berubah saat Berhenti Kuliah
Ia mengatakan, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini. Sebaliknya, warga justru merasa iba dengan ibu dan adik Lukman.
"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan Lukman. Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," katanya
"Bahkan kalau dia mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga disini tidak ada yang keberatan," ujarnya.(tribun network/san/dod)