Ajak Mahasiswa Perangi Stunting, Kemendikbud: Belajar Bukan Hanya di Kampus
Paristiyanti Nurwardani mengajak para mahasiswa untuk terjun langsung membantu pengentasan angka stunting di Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Paristiyanti Nurwardani mengajak para mahasiswa untuk terjun langsung membantu pengentasan angka stunting di Indonesia.
Menurut Paris, proses pembelajaran tidak hanya dilakukan di kampus. Namun para mahasiswa juga dapat terjun ke lapangan membantu menurunkan angka stunting.
"Mari merubah pola mindset proses pembelajaran bukan hanya di kampus, tapi kita juga harus mempelajari apa yang terjadi di luar kampus, dan itu lebih luas daripada yang kita perkirakan di dalam kampus," ucap Paris dalam webinar yang disiarkan Channel Youtube Ditjen Dikti, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Kemendikbud: Inovasi Perguruan Tinggi Dapat Bantu Penurunan Angka Stunting
Paris mengungkapkan dalam konsep Kampus Merdeka terdapat delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur capaian perguruan tinggi.
Dalam IKU tersebut, terdapat indikator yang mendorong mahasiswa untuk melakukan pengabdian di masyarakat.
Baca juga: Dukcapil Kemendagri Gelar Rakornas Terkait Penanganan Stunting dan Vaksinasi Nasional
Sehingga mahasiswa bisa mengabdi di masyarakat dengan pengentasan angka stunting.
"Ada salah satu indikator utama yaitu mahasiswa diharapkan untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, ataupun melakukan kegiatan kampus merdeka di berbagai kegiatan," kata Paris.
Mahasiswa, menurut Paris, dapat melakukan kegiatan-kegiatan di desa, proyek individu, serta terjun memberikan solusi untuk pemerintah.
Baca juga: Menko PMK: Ketersediaan Air Bersih Mampu Cegah Stunting
"Kemudian kita urun rembug untuk memecahkan masalah, berikan solusi dari masalah yang ada di kabupaten, di provinsi dan di nasional," kata Paris.
Seperti diketahui, stunting merupakan masalah serius dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Status Gizi Balita pada 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.
Presiden RI Joko Widodo mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.