Jalur Darat Putus, Bantuan untuk Daerah Terisolasi Akan Didistribusikan Lewat Helikopter
Di Kabupaten Malaka setidaknya ada enam desa terisolir karena jembatan yang putus atau roboh akibat terjangan air.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPB Doni Monardo memastikan bantuan untuk korban bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) di wilayah-wilayah yang terisolasi akan dikirimkan menggunakan helikopter.
Prioritas bantuan yang akan dikirimkan menggunakan helikopter ke daerah-daerah terisolasi yakni makanan, minuman, dan kebutuhan pokok.
"Daerah-daerah yang terisolir nanti akan kita dukung dengan helikopter. Jadi untuk memberikan bantuan makanan, minuman dan juga kebutuhan dasar lainnya, akan kita prioritaskan dengan helikopter," kata Doni dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021).
Sejauh ini sudah ada tiga unit helikopter yang dikerahkan untuk membantu proses pendistribusian bantuan kepada korban banjir bandang di NTT.
Baca juga: BNPB Terjunkan 2 Helikopter Evakuasi Korban Luka dan Kelompok Rentan di Larantuka
"Sementara sudah 3 unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT," ujar Doni. Doni sekaligus memastikan bantuan untuk para korban akan terus disalurkan.
Baca juga: Hujan Tangis Pecah Saat Keluarga Korban Banjir Bandang Adonara Bertemu Bupati Flotim
Bila kekurangan helikopter, BNPB berjanji akan menambah.
"Kalau nanti misalnya masih kurang atau perlu bantuan lagi maka BNPB akan menyiapkan lagi. Termasuk juga nanti dari Mabes TNI dan juga dari Mabes Polri yang kita harapkan juga bisa mengirimkan helikopternya untuk memberikan bantuan," ujar Doni.
Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Tidak Tetapkan Banjir Bandang NTT Sebagai Bencana Nasional
Sejumlah desa dan kecamatan terdampak banjir bandang yang menerjang NTT terisolir.
Di Kabupaten Malaka setidaknya ada enam desa terisolir karena jembatan yang putus atau roboh akibat terjangan air.
Di Kabupaten Flores Timur juga ada desa-desa yang terisolasi dengan penyebab yang sama.
"Itu di Kabupaten Malaka ada 6 desa (terisolir), sungainya jembatannya putus. kemudian di Kabupaten Flores Timur," ujar Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021).
Sementara di Kecamatan Adonara ada kurang lebih 6 desa yang juga terisolir. Penyebabnya yaitu longsoran jalan yang membuat kendaraan bermotor tidak bisa melintas.
"Di Adonara ada beberapa desa, sekitar 6 desa yang terisolasi karena longsoran jalan. Jalannya tidak bisa dilewati kendaraan bermotor," tutur Josef.
Sementara di Kabupaten Sabu Raijua, ada 6 kecamatan terisolasi karena jalur tidak bisa dilewati dan jembatan yang putus.
"Kemudian di Sabu Raijua, ada 6 Kecamatan yang terisolasi karena jalannya putus dan jembatan putus," tutur Josef.