Waspada Bibit Siklon Tropis Terjadi di Beberapa Wilayah Indonesia! Berikut Penjelasannya
Bibit siklon tropis akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia dari 4-7 April 2021, Bibit siklon tropis adalah badai yang berkekuatan besar.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi dan Geofisika memberikan peringatan dini kepada masyarakat bahwa di Indonesia telah terjadi bibit siklon tropis.
Dikutip dari bmkg.go.id, Bibit Siklon Tropis 99S terpantau di Laut Sawu selatan NTT yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Selat Makassar hingga NTT bag Utara dan di laut Timor.
Kondisi ini membentuk Low Level Jet yang memanjang di Laut Flores, NTT, Laut Timor dan perairan Selatan NTT.
Bibit Siklon Tropis 90S juga terpantau di perairan barat daya Banten yang membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Sumatera Selatan hingga Jawa Barat serta membentuk Low Level Jet yang memanjang dari Samudera Hindia Barat Sumatera hingga Selatan Banten.
Hal ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di daerah sekitar Bibit Siklon Tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Bibit siklon 99S dan 90S juga meningkatkan kecepatan angin (>25 kts) dan ketinggian gelombang (>2,5 meter) di sepanjang Low Level Jet tersebut.
Baca juga: Apa Itu Badai Siklon Tropis? Bagaimana Proses Terbentuknya? Ini Penjelasannya
Baca juga: Bibit Siklon Seroja Penyebab Banjir Bandang di Adonara, 67 Korban Tewas hingga Minggu Sore
Sementara berdasarkan analisis terbaru tanggal 04 April 2021 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tropis 99S berada di posisi Perairan Kep. Rote, Nusa Tenggara Timur, 10.3LS, 123.5BT (sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang) dengan arah pergerakan sistem ke arah Timur hingga timur laut.
Bibit siklon tropis bergerak dengan kecepatan 3 knots (6 km/jam), menjauhi wilayah Indonesia.
Kecepatan angin maksimum disekitar sistemnya adalah 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa.
Diperkirakan intensitas Bibit Siklon Tropis 99S terjadi pada 4-7 April 2021.
Bibit siklon akan menguat dan mencapai intensitas siklon tropis pada dini hingga pagi hari (6-12 jam kedepan) sekitar jam 18 UTC atau 01.00 WIB tanggal 05 April 2021.
Sistem siklon tropis tersebut masih berada di wilayah Jakarta TCWC, maka nama siklon tropis tersebut adalah "Seroja".
Hal ini sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional.
Baca juga: Senin Dini Hari Hingga Pagi BMKG Catat 3 Gempa di Maluku Barat Daya dan Maluku Tengah
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Senin, 5 April 2021: 5 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang
Apa itu Siklon Tropis?
Siklon tropis adalah badai dengan skala kekuatan yang besar.
Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km.
Dikutip dari bmkg.go.id, siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C.
Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Siklon tropis juga didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.
Pusat siklon tropis biasanya membentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.
Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km.
Mata siklon dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.
Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.
Energi siklon tropis terbentuk dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.
Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat.
Sementara kata "siklon" atau "cyclone" bermula karena kondisi tersebut terjadi sekitar India atau Australia, sementara dikatakan sebagai "hurricane" jika terbentuk di Samudra Atlantik.
Kecepatan angin maksimumnya rata-rata 10 menit tertinggi di dalam wilayah sirkulasi siklon.
Angin dengan kecepatan tertinggi ini biasanya terdapat di wilayah cincin di dekat pusat siklon, atau jika siklon ini memiliki mata, berada di dinding mata.
Ukuran diameter siklon tropis terbentuk karena wilayah mengalami gale force wind.
Ukuran siklon tropis bervariasi, mulai dari 50 km (Cyclone Tracy, 1977) hingga 1100 km (Typhoon Tip, 1979).
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Penjelasan Mengenai Bibit Siklon Tropis Seroja