Risma: Terus Terang Banyak Daerah di NTT dan NTB yang Belum Tersentuh
Alasan ini membuat Risma, yang baru saja tiba di Jakarta, akan segera kembali bertolak ke NTT dan NTB esok hari.
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma mengungkap banyak daerah terdampak bencana alam Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum tersentuh bantuan.
Alasan ini membuat Risma, yang baru saja tiba di Jakarta, akan segera kembali bertolak ke NTT dan NTB esok hari.
"Besok pagi jam 5 saya akan berangkat kembali. Saya pulang hanya untuk selesaikan administrasi kantor," kata Risma saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Masih Banyak Daerah Belum Tersentuh Bantuan, Mensos Risma Bakal Balik ke NTT Pukul 05.00 WIB
"Saya khawatir, terus terang masih banyak daerah belum tersentuh. Terutama kebutuhan makanan," sambung dia.
Rombongan Risma besok akan membawa kebutuhan makanan dan obat-obatan bagi para pengungsi korban bencana di NTT dan NTB.
Risma sekaligus menjanjikan akan mengupayakan agar alat berat yang diminta warga NTT dan NTB bisa segera disalurkan.
"Kami juga membawa makanan, obat-obatan. Alat berat mungkin belum bisa besok. Tapi kita upayakan secepatnya dan peralatan lain," ujar Risma.
Baca juga: Mensos Risma Ingin Pastikan Kebutuhan Korban Bencana di Adonara Terpenuhi
Risma mengungkapkan, bantuan makanan untuk korban bencana di Pulau Alor telah disalurkan.
Sementara untuk korban bencana di Sumba Timur, bantuan makanan masih kurang.
"Kemarin saya lihat di Alor, sudah kita bagi bahan makanan. Meskipun kami belum bisa ke sana. Sumba Timur tadi pagi sudah kami kirim juga, tapi ternyata korbannya pengungsi, cukup banyak. Sehingga kurang. Kita akan kirim kembali," kata Risma.
Baca juga: Megawati Sebut Risma Lebih Kurus sejak Jabat Mensos dan Pernah Curhat sambil Nangis: Makan Hati Dia
Selain itu, Rombongan Risma juga akan membawakan Senso, alat pemotong kayu.
Senso diperlukan lantaran banyak pohon tumbang, menyebabkan sebagian besar jalur darat yang digunakan untuk mendistribusikan bantuan menjadi terhambat.
"Kita juga membawa peralatan senso, alat potong pohon. Karena selama ini pohon-pohon menutup jalan akses utama," ujar Risma.