Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB Minta Pemerintah Daerah Waspadai Potensi Bibit Siklon Tropis 94W

BNPB meminta kepada daerah di tingkat provinsi untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in BNPB Minta Pemerintah Daerah Waspadai Potensi Bibit Siklon Tropis 94W
Sekretariat Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi wilayah terdampak bencana yang disebabkan oleh siklon tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021). Tepatnya di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- BNPB meminta kepada daerah di tingkat provinsi untuk mewaspadai potensi bibit siklon tropis 94W.

Kewaspadaan tersebut disampaikan melalui surat tertanggal hari ini, Selasa (13/4) kepada para gubernur.

"Kewaspadaan menekankan pada peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam siaran pers BNPB, Selasa, (13/4/2021).

Menurutnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyikapi informasi yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait siklon tropis 94W.

BNPB merekomendasikan beberapa langkah kesiapsiagaan terhadap peringatan dini ini dari BMKG.

Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W, Sulawesi Utara dan Maluku Utara Waspada

"Selanjutnya, BNPB berharap pemerintah provinsi untuk menginstruksikan beberapa upaya, pertama, meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayah terkait dengan perkembangan potensi bibit siklon tropis," katanya.

Berita Rekomendasi

Deputi Bidang Pencegahan Lilik Kurniawan mengatakan, informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana.

“Serta Menyusun rencana tindak lanjut dan pengambilan keputusan,” ujar Lilik melalui surat tertulis ke 30 pemerintah daerah provinsi, Selasa (13/4).

Baca juga: Siklon Tropis Seroja Menjauh, Tapi Ada Siklon Tropis Odette yang Muncul, Waspada Cuaca Ekstrem

Kedua, pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang maupun jalan licin.

Terakhir, Lilik meminta koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masng.

Upaya ini bertujuan untuk mencegah dampak yang mungkin timbul.


Koordinasi menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi.

Baca juga: Pulihkan Jaringan Pascabadai Siklon di NTT, Telkomsel Turunkan Tim di Lokasi Terdampak Banjir

Di samping itu, koordinasi bertujuan untuk menyiapkan dan mengelola seluruh sumber daya manusia, logistic, peralatan, penyiapan sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat serta penyiapan fasilitas layanan Kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Lilik juga meminta pemerintah daerah untuk selalu siap siaga untuk mengevakuasi warga masyarakat yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai, barah lereng rawan maupun tepi pantai.

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang atau pun gelombang tinggi,” tambah Lilik.

Lebih lanjut, Lilik meminta adanya pemantauan ruang udara dan kondisi bandar udara secara terus menerus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Airnav untuk menerbitkan informasi peringatan, berupa Sigmet dan Aerodrome Warning.

Masih terkait kesiapsiagaan, Lilik mengakan untukmengaktifkan pusat pengendalian operasi (pusdalops) daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di pusat dan provinsi, kabupaten dan kota.

Selanjutnya, Lilik mengingatkan, apabila diperlukan, pemerintah daerah dapat menetapkan status darurat bencna untuk pembentukan pos komando serta aktivasi rencana kontinjensi menjadi rencana operasi.

BNPB menyampaikan pesan peringatan dini dan kesiapsiagaan ke-30 wilayah administrasi setingkat provinsi, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sementara itu, BMKG dalam rilisnya menyebutkan bahwa pihaknya mendeteksi adanya Potensi Bibit Siklon Tropis 94W di Samudera Pasifik dari Timur Laut Papua yang berpotensi menguat menjadi siklon tropis dalam seminggu ke depan.

Bibit siklon tropis ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah Timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, Papua serta beberapa daerah lainnya di Indonesia.

Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan tinggi gelombang yang akan terjadi pada tanggal 13-19 April 2021.

Berita terkait

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas