Bantu Penyisiran KRI Nanggala-402, Armada Bantuan Asing Dikabarkan Tiba Hari Ini
Bantuan Armada dari negara lain dikabarkan akan tiba di lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, di pelabuhan Celukan Bawang, Bali, Minggu, (25/4/2021)
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Armada bantuan dari negara-negara lain dikabarkan akan tiba di lokasi tenggelamnya KRI Nanggala-402, di pelabuhan Celukan Bawang, Bali, Minggu, (25/4/2021).
Diketahui, hingga kini KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WITA, belum ditemukan.
Sehingga, pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan kapal selam tersebut.
Dikutip dari tayangan Kompas Pagi, Kompas TV pada Minggu, Jurnalis Enot Sugiharto mengabarkan kapal-kapal asing yang hari ini akan membantu melakukan pencarian kapal KRI Nanggala-402 akan segera merapat ke titik lokasi dugaan tenggelamnya kapal selam tersebut.
Beberapa negara asing yang akan membantu melakukan penyisiran di antaranya Singapura, Malaysia, India, Australia serta Amerika.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Diprediksi Ada di Kedalaman 850 Meter, KSAL: Menyulitkan Pengangkatan
Baca juga: Cerita Eks Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala 402 Saat Alami Black Out
Negara-negara tersebut akan melakukan penyisiran setelah sebelumnya bersandar terlebih dahulu di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
Armada dari negara-negara asing tersebut akan bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi guna melakukan pengisisan bahan bakar.
Setelahnya, Jurnalis Enot mengabarkan kapal-kapal bantuan negara asing tersebut akan merapat menuju ke titik lokasi terduga tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402.
Diketahui, sebelumnya pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah melalukan berbagai cara dalam upaya pencarian kapal selam tersebut.
Sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan telah mengerahkan berbagai kapal perang menuju ke tempat kejadian, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Ditemukan Serpihan dan Barang
Menurut Hadi, kapal selam diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau 95 kilometer, dari utara Pulau Bali.
Kapal selam buatan Jerman tahun 1979 tersebut, diduga berada di palung di kedalaman 700 m.
Hingga kini, kapal selam KRI Nanggala-402 belum ditemukan.
Meski demikian, telah ditemukan beberapa sejumlah barang yang diduga merupakan serpihan atau barang-barang dari KRI Nanggala-402.
Dikutip dari tayangan Tribunnews.com, Minggu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan telah menemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang ditemukan tak jauh dari lokasi diduganya kapal selam tenggelam.
Baca juga: Ada Keretakan Besar, KRI Nanggala-402 Diprediksi Tenggelam di Kedalaman 850 M
"Pada beberapa hari lalu dan sampai hari ini telah ditemukan beberapa kepingan dan barang-barang yang berada disekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat," kata Yodo.
Yudo mengabarkan, sejumlah bukti serpihan ditemukan bersamaan dengan terapungnya tumpahan minyak.
"Barang-barang ini tidak dimiliki oleh (kapal) umum, dalam radius 10 mil tidak ada kapal lain yang melintas."
"Saksi ahli, mantan ABK KRI Nanggala dan komunitas kapal selam, diyakini ini adalah barang-barang milik (salah seorang personil) di KRI Nanggala," ungkapnya.
Barang tersebut di antaranya, kepingan hitam yang merupakan pelurus tabung torpedo.
Kemudian pembungkus pipa pendingin, hingga botol berisi cairan oranye yang merupakan pelumas untuk naik turunnya periskop kapal selam.
"Kalau sedang di atas kering, dikasih pelumas itu, itu ikut muncul."
"Kemudian alas yang dipakai ABK KRI Nanggala, biasa dipakai untuk salat," ungkapnya.
Diketahui, sebelum tenggelam, KRI Nanggala-402 dijadwalkan akan ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di laut Bali, Kamis (22/4/2021).
Latihan tersebut rencananya dihadiri oleh Panglima TNI dan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Yudho Margono.
Namun, menjelang skenario latihan penembakan rudal digelar, KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang saat sedang gladi resik sehari sebelum acara.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Baca juga berita lain tentang Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak