PDIP akan Terus Benahi Kaderisasi Partai
DPP PDI Perjuangan terus melakukan pembenahan kaderisasi karena menjadi kunci regenerasi dan pembaruan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- DPP PDI Perjuangan terus melakukan pembenahan kaderisasi karena menjadi kunci regenerasi dan pembaruan sesuai dengan sejarah, spirit, dan jati diri partai.
Salah satunya dengan menggelar Training of Trainer (TOT) Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021.
"Program Training of Trainer Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021 merupakan suatu kegiatan yang sangat strategis untuk menyegarkan kembali materi-materi kaderisasi pada setiap kaderisasi tingkat pratama dan madya di daerah-daerah seluruh Indonesia," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam siaran persnya, Senin, (26/4/2021).
Ideologi partai dan pendidikan kader, lanjut dia, merupakan satu tarikan napas dalam penguatan sebagai partai ideologis.
Baca juga: Politikus PDIP: Jokowi Sedang Menunggu Hari Baik untuk Reshuffle Kabinet
Menurut dia, kaderisasi bagi PDIP penting sehingga di berbagai daerah terus digiatkan pembangunan kantor partai yang di dalamnya memberi ruang untuk kebudayaan.
"DPP akan terus membangun kantor sehingga partai benar-benar hadir di tengah masyarakat dan menjadi tempat untuk menggembleng kader partai," lanjut Hasto.
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saeful Hidajat menambahkan bahwa digelarnya TOT bertujuan untuk memperkuat karakter, budi pekerti, integritas, loyalitas, dan dedikasi para guru kader.
Baca juga: Sekjen PDIP: Pahami Sejarah Bung Karno dan Wujudkan Perjuangannya
"Kegiatan TOT Guru Kader Tingkat Nasional Tahun 2021 dilaksanakan dengan mengikuti standar protokol kesehatan COVID-19 yang diselenggarakan secara daring dan tatap muka dengan peserta yang direkomendasi oleh DPD PDI Perjuangan," kata Djarot.
Sementara itu Kepala Sekolah TOT Guru Kader PDI Perjuangan Tingkat Nasional 2021, I Wayan Sudirta mengatakan bahwa Pancasila harus dijadikan identitas, pandangan hidup, dan jati diri yang bersifat dinamis bagi para kader.
Baca juga: Jajaran DPP PDIP Bertemu KPK Bicarakan Program Pencegahan Korupsi
Wayan mengutip pernyataan dari Bung Karno yang disampaikan pada pidato tanggal 26 Mei 1958 dalam kursus Pancasila di depan kader-kader Pancasila di Istana Negara.
“Bung Karno menyatakan waktu menggali Pancasila sampai saf (lapis) yang paling dalam, yaitu saf pra Hindu agar Pancasila selain dapat menjadi titik temu yang menyatukan, juga sebagai alat pemersatu, “meja statis”, juga mampu menjadi “leidstar dinamis” yang dapat memberikan orientasi dan cita-cita bangsa ke depan," pungkas Wayan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.