Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocoran Reshuffle Kabinet yang Kabarnya Digelar Hari Ini, Tak Ada Nama Baru di Pos Kementerian

Presiden Jokowi kabarnya akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (28/4/2021) hari ini. Tak ada nama baru di pos kementerian baru.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Bocoran Reshuffle Kabinet yang Kabarnya Digelar Hari Ini, Tak Ada Nama Baru di Pos Kementerian
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi kabarnya akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (28/4/2021) hari ini. Tak ada nama baru di pos kementerian baru. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya akan melakukan reshuffle kabinet pada Rabu (28/4/2021) hari ini.

Seorang sumber dari Istana mengatakan Jokowi tak akan melakukan perombakan besar-besaran.

Dilansir Tribunnews, Jokowi hanya akan melantik dua menteri di pos kementerian baru serta satu Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Meski begitu, sumber dari Istana ini mengatakan adanya kemungkinan tambahan orang yang masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju.

"BRIN, investasi, mungkin bisa nambah lagi malam," katanya saat dihubungi Selasa (27/4/2021).

Baca juga: POPULER NASIONAL Reshuffle Kabinet Hari Ini? | Munarman Ditangkap Densus 88 Diduga Terorisme

Baca juga: Jubir: Presiden Jokowi Belum Pernah Menyatakan Akan Ada Reshuffle Kabinet

Terkait nama yang akan kabarnya akan dilantik hari ini, sumber tersebut mengungkapkan tak ada nama baru di dua pos kementerian baru.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim (screenshot)

Mengutip Tribunnews, Kemendikbudristek akan diisi oleh Nadiem Makarim yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Berita Rekomendasi

Sementara, Bahlil Lahadila yang saat ini mengisi jabatan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menempati Kementerian Investasi.

"Iya (Nadiem dan Bahlil). Esok BRIN, Investasi, dan Dikbud-Ristek," ungkap sumber dari Istana.

Lalu, posisi Kepala BRIN akan diisi Laksana Tri Handoko yang saat ini menjabat Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Munculnya nama Nadiem dan Bahlil sebagai menteri nomenklatur baru sesuai apa yang dikatakan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Dilansir Tribunnews, pada Rabu (14/4/4021), Ngabalin mengungkapkan ada kemungkinan Nadiem Makarim yang saat ini menjabat Mendikbud akan menjadi Mendikbudristek.

Lalu, ada nama Bahlil Lahadalia yang akan mengisi kursi Menteri Investasi/Kepala BKPM.

Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Ketua HIPMI Bahlil Lahadalia tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Menurut rencana, presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya kepada publik hari ini usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan periode 2019-2024 bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil, Menteri Mas Nadiem."

"Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu," kata Ali saat dihubungi, Rabu, (14/4/2021).

Baca juga: Soal Isu Reshuffle, Fadli Zon: Tidak Mungkin Saya Jadi Menteri Jokowi 

Baca juga: Politikus PDIP: Jokowi Sedang Menunggu Hari Baik untuk Reshuffle Kabinet

Soal kemungkinan adanya kementerian lain, selain dua kementerian baru, yang akan diganti, Ngabalin enggan berkomentar.

Ia mengatakan kemungkinan-kemungkinan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.

"Bahwa nanti kemungkinan, kalau nanti ada lagi menteri yang baru digeser atau diganti, itu bukan urusan kita."

"Itu urusan bapak Presiden. Karena beliau yang punya hak prerogatif," imbuhnya.

Meski isu reshuffle akan dilakukan hari ini santer terdengar, Pimpinan DPR mengaku belum menerima undangan pelantikan menteri baru hingga Selasa sore.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

"Belum (ada undangan) sampai tadi sore," ujarnya, dilansir Tribunnews.

Pengamat: Harus Ada Nama Baru

Meski Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan Nadiem Makarim kemungkinan akan tetap masuk dalam jajaran menteri, pengamat berujar hal lain.

Mengutip Tribunnews, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, menilai harus ada nama baru setelah pos kementerian berubah.

Baca juga: Bicara Reshuffle Kabinet, Fadli Zon Puji Sandiaga Uno dan Kritik Sri Mulyani

Baca juga: Pertanyakan Isu Reshuffle yang Begitu Dekat, Fadli Zon: Apakah Ada Sesuatu yang Salah?

Karena itu, menurut Ujang, nama Nadiem harus diperhitungkan ulang jika memang akan menjadi Mendikbudristek.

Ia pun mengatakan kalangan Muhammadiyah memiliki kompetensi serta pemahaman mendalam soal pendidikan, yang membuatnya layak mejabat Mendikbudristek.

"Cari menteri yang ahli urus pendidikan. Banyak dari kalangan Muhammadiyah," katanya, Kamis (15/4/2021).

Lebih lanjut, Ujang menilai posisi Bahlil Lahadalia akan aman.

"Bahlil aman dari Kepala BKPM naik ke Kementerian Investasi," tandasnya.

Senada dengan Ujang, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, menilai Mendikbudristek juga cocok diisi orang Muhammadiyah.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat diwawancarai Kompas TV di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti saat diwawancarai Kompas TV di Jakarta, Rabu (29/3/2017). (Repro/Kompas TV)

Nama yang dimaksud Qodari adalah Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.

"Rasanya PP Muhammadiyah pasti dukung kalau Prof. Abdul Mu'ti jadi Mendikbudristek,” katanya, Selasa (13/4/2021), dilansir Tribunnews.

Qodari menambahkan, sudah saatnya Kementerian Pendidikan dikembalikan pada Muhammadiyah yang telah berpengalaman mengelola sekitar 162 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Baca juga: Reshuffle? Fadjroel Sebut Hanya Jokowi dan Allah yang Tahu

Baca juga: Ini Reaksi Nadiem Makarim Saat Ditanya Isu Reshuffle Kabinet

Sementara, berdasarkan data Agustus 2020, Muhammadiyah memiliki jumlah SD, SMP, dan SMA, lebih banyak.

“Itu cocok untuk Muhamadiyah karena Muhammadiyah itu punya Pendidikan Dasar dan Menengah, punya Pendidikan Tinggi."

"Jadi punya skill soal Pendidikan Tinggi,” tandasnya.

Baca berita Reshuffle Kabinet lainnya

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Taufik Ismail/Chaerul Umam/Fransiskus Adhiyuda/Dennis Destryawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas