Kekerasan yang Diduga Dilakukan KKB Sehingga Dicap Teroris
Selama 10 tahun terakhir sejak 2010 sampai 2020, pelaku kekerasan di Papua adalah KKB (118 kasus), dibandingkan oleh TNI (15 kasus) dan Polri 13 kasus
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani mengatakan bahwa penyebutan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai organisasi teroris dilakukan berdasarkan pertimbangan matang.
Keputusan diambil dengan memperhatikan masukan dan analisis dari berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar pemerintah.
"Berdasarkan fakta-fakta tindakan kekerasan secara brutal dan masif di Provinsi Papua selama beberapa waktu terakhir yang menyasar masyarakat sipil, (termasuk pelajar, guru, tokoh adat) dan aparat, yang dilakukan oleh KKB," ujar Jaleswari dalam siaran pers KSP, Jumat, (30/4/2021).
Selain itu, menurut dia data dari Gugus Tugas Papua PPKK Fisipol UGM juga menyebutkan bahwa selama 10 tahun terakhir sejak 2010 sampai 2020, pelaku kekerasan di Papua adalah KKB (118 kasus), dibandingkan oleh TNI (15 kasus) dan Polri (13 kasus).
Berdasarkan penuturan Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik, KKB telah melakukan serangkaian kekerasan di wilayah Kabupaten Puncak sejak awal tahun ini.
Baca juga: Pakar Hukum : Penetapan Teroris Langkah Tepat Basmi KKB Papua
Diantaranya yakni: Pembunuhan tukang ojek di Kampung Ilambet, Ilaga tanggal 9 Februari 2021; Pembacokan perempuan di Kampung Juguloma, Beoga tanggal 18 Februari 2021; Kontak tembak antara Paskhas dengan KKB di Bandara Amingganu tanggal 19 februari 2021; Pembunuhan 2 orang guru SD dan SMP di Kampung Juguloma pada tanggal 8 dan 9 April 2021.
Selain itu, Pembakaran helikopter milik PT. Arsa Air di Bandara Aminggaru, Ilaga tanggal 11 April 2021; Pembakaran rumah Kepala Sekolah SMP dan anggota DPRD di Kampung Juguloma, Beoga tanggal 13 April 2021;
Pembunuhan tukang ojek di Kampung Eromaga, Distrik Omukia tanggal 14 April 2021; Pembunuhan pelajar SMAN 1 Ilaga di Kampung Ulomi tanggal 15 April 2021; Pembakaran rumah Kepala Suku dan guru di Kampung Dambet, Beoga tanggal 17 April 2021
"Dan terakhir penembakan Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha, di Kampung Dambet, Beoga tanggal 25 April 2021," pungkasnya.