Jadi Ketum Partai Ummat, Ridho Rahmadi Gaungkan Proposal Kebangsaan, Begini Isinya
Setelah resmi jadi Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi menggaungkan Proposal Kebangsaan, berikut penjelasannya.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Gigih
Ridho menilai, saat ini, pembangunan di Indonesia sudah menerapkan IT tetapi baru sebagian wilayah kecil saja.
Menurut Ridho, jika IT dan AI diterpakan dengan baik, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Untuk membangun infrasturktur yang smart, untuk membangun sistem pertahanan negara yang kuat dan world class," tambahnya.
Baca juga: Amien Rais Tunjuk Langsung Jamai Suni Untuk Bentuk Pengurus Partai Ummat di Aceh, Ini Sosoknya
Lebih lanjut, kata Ridho, IT dan AI yang tepat dapat membangun karakter bangsa yang lebih beradab dan berakhlak.
Ia menuturkan, IT dan AI itu tentunya merupakan hasii dari karya anak bangsa sendiri.
"Dalam proyek jangka panjang kita dapat menggunakan IT dan AI untuk membangun pilar kedaulatan bangsa ini dan menjadikan bangsa Indonesia sebagai referensi global kemajuan peradaban."
"Dan yang tak kalah penting bahwa nanti produk-produk IT dan AI itu haruslah karya anak bangsa sendiri yang modalnya datang dari dalam negeri," pungkasnya.
Cerita Penunjukan Ridho Rahmadi sebagai Ketua Umum Partai Ummat
Wakil Ketua Umum Partai Ummat Agung Mozin membeberkan cerita dibalik penunjukkan Ridho Rahmadi sebagai ketua umum Partai Ummat.
Agung menceritakan bahwa Ridho ditunjuk ketika mengikuti pertemuan di Hotel Grand Keisha Yogyakarta.
Ridho disebut tak bisa menolak panggilan itu meski selama ini fokus untuk berkhidmat dalam bidang teknologi informasi.
“Tetapi pangggilan mulia untuk berjuang melawan kezaliman dan menegakkan keadilan ini tidak bisa saya tolak,“ kata Ridho yang diceritakan oleh Agung, dalam keterangannya kepada Tribunnews, Kamis (29/4/2021).
Agung mengungkap pula latar belakang Ridho. Ridho disebutnya mendapatkan dua gelar master dalam bidang artificial intelligence (kecerdasan buatan) dari Czech Technical University di Praha, Republik Ceko dan Johannes Kepler University di Austria.
Setelah menyelesaikan PhD-nya di Belanda, Ridho sempat menjadi peneliti tamu di Carnegie Mellon University, AS.