Dalam Sidang, HRS Bantah FPI sama dengan Organisasi Teroris: Kami Tak Sependapat dengan Mereka
Dirinya malah menyebut, organisasi yang dibesarkan dirinya itu mencintai Pancasila karena menurutnya dasar negara tersebut merupakan peninggalan ulama
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tokoh Eks Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) membantah jika organisasi yang berdiri pada 1998 silam itu merupakan organisasi teroris.
Dirinya malah menyebut, organisasi yang dibesarkan dirinya itu mencintai Pancasila karena menurutnya dasar negara tersebut merupakan peninggalan ulama.
Hal itu diutarakan Rizieq, mulanya ketika Ketua Majelis Hakim Suparman Nyompa, menanyakan kepada Rizieq terkait niatan FPI sebagai sebuah organisasi apakah memiliki niatan untuk mengganti Pancasila seperti apa yang dilakukan organisasi teroris.
Menanggapi hal itu, Rizieq langsung membantah pertanyaan Majelis Hakim dan menyebutkan bahwa pihaknya sangat tidak setuju apabila Pancasila diganti.
Kata Rizieq juga, selama FPI berdiri sejak 1998 hingga akhirnya dibubarkan pada Desember 2020, organisasi tersebut tidak pernah memiliki masalah terhadap Pancasila.
Baca juga: Rizieq Shihab Jelaskan Awal Mula Jamaah Berkerumun pada Peringatan Maulid Nabi di Petamburan
"Jadi kami di FPI tidak pernah punya masalah dengan Pancasila bahkan kami tidak setuju kalau pancasila diganti, kenapa kami tak setuju karena Pancasila peninggalan ulama," kata Rizieq dalam ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).
Tak hanya itu kata Rizieq, Pancasila menurut FPI juga bukan hanya sebagai pilar negara melainkan sudah menjadi pondasi atau dasar negara.
Dengan begitu, dirinya membantah keras dan menyatakan tak sependapat dengan kelompok teroris yang ingin mengganti Pancasila.
"Maka dengan kelompok-kelompok yang tadi pak majelis hakim sebutkan ada kelompok yang terduga teroris menolak Pancasila dan sebagainya kami tidak sependapat dengan mereka," ucapnya.
Baca juga: Sepekan Setelah Ditangkap, Munarman Belum Dijenguk Kuasa Hukum dan Keluarga, Ini Kata Polisi
Lanjut Rizieq mengatakan, bahwa Pancasila yang menjadi dasar negara, menurutnya itu tidak pernah bertentangan dengan Islam maupun sebaliknya.
"Saya jelaskan bahwa pancasila tidak bertentangan dengan islam, dan islam tidak bertentangan dengan pancasila," kata Rizieq.
Tak cukup sampai di situ, Suparman Nyompa kembali melayangkan pertanyaan ke Rizieq Shihab terkait terorisme.
Dalam pertanyaan terakhirnya tersebut, Majelis Hakim menanyakan kepada Rizieq terkait hubungannya dengan pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.
Mendengar pertanyaan tersebut, Rizieq kembali membantah dan menyatakan, dirinya hanya tau Abu Bakar Al Baghdadi dari media.
"Saya tidak kenal, saya taunya dari media," tukasnya.
Sebagai informasi, dalam perkara yang disidangkan ini Jaksa Penuntut Umum mendakwa eks Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dan lima mantan Petinggi FPI melakukan pelanggaran protokol kesehatan yang menimbulkan kerumunan di kediamannya Petamburan Jakarta Pusat.
Dirinya didakwa menghasut dan mengundang massa untuk datang berkumpul menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya saat mendatangi Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet pada 13 November 2020.
Padahal saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Terdakwa menghasut hadirin dengan kata-kata, 'Semua yang ada di sini insya Allah besok malam di Petamburan, kita akan mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus saya undang juga seluruh habib karena saya akan menikahkan putri kami yang keempat'," kata Jaksa.