Survei Capres Litbang Kompas: Prabowo, Anies, dan Ganjar Bersaing Jika Pilpres Diadakan Saat Ini
Presiden Joko Widodo masih memperoleh elektabilitas paling tinggi yakni sebesar 24 persen memilih Presiden Joko Widodo.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga nama tokoh dinilai layak menjadi presiden RI saat ini.
Hal itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada April 2021.
Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Mengutip Kompas.id, Prabowo menduduki posisi tertinggi dengan 16,4 persen responden pemilih, disusul Anies 10 persen, dan Ganjar 7,3 persen.
Pada urutan berikutnya, ada nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 3,7 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 3,4 persen, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,3 persen.
Selanjutnya, ada nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan perolehan 3,1 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebesar 2,4 persen.
Adapula nama tokoh lainnya seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebesar 2,1 persen, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebesar 2 persen.
Baca juga: Arah Koalisi Capres 2024, Siapa Terkuat?
Sementara itu, untuk responden yang tidak menjawab atau rahasia diketahui sebesar 21,4 persen.
Menariknya, nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga masih masuk dalam elektabilitas tertinggi di masyarakat dengan perolehan melebihi Prabowo yaitu 24 persen.
Namun, seperti diketahui bahwa Jokowi tidak akan mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 karena Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengatur tentang jabatan presiden maksimal dua periode.
Oleh karena itu, survei Litbang Kompas kemudian berlanjut menelusuri jawaban responden pemilih Jokowi.
Pertanyaan pun diubah menjadi, jika ada pemilihan Presiden 2024, Joko Widodo tidak dapat mencalonkan diri, siapa calon presiden yang akan Anda pilih.
Jawaban pun tetap sama di mana menempatkan tiga besar tokoh yang dipilih masyarakat adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.
Prabowo, pada pemilih Joko Widodo mendapat tambahan suara sebesar 5 persen.
Maka, jika ditambahkan dari perolehan sebelumnya yaitu 16 persen, menjadi 21 persen.
Sementara itu, di posisi kedua ada Anies yang mendapatkan perolehan suara 2 persen dari pemilih Jokowi.
Sebelumnya, Anies mendapat perolehan 10 persen, maka menjadi 12 persen.
Untuk Ganjar Pranowo mendapat tambahan 3 persen dari pemilih Jokowi.
Sebelumnya, Ganjar mendapat perolehan suara 7 persen, maka menjadi 10 persen jika ditambahkan pemilih Jokowi.
Survei ini juga menunjukkan bahwa publik belum memikirakan nama-nama yang akan dipilih sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Ada sekitar 21 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan capres.
Angka tersebut tergolong tinggi karena lebih besar dari tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang masuk dalam bursa capres 2024 mendatang.
Jokowi masih tinggi
Survei Litbang Kompas pada April 2021 terkait bursa calon presiden rupanya masih didominasi oleh sejumlah nama-nama lama seperti Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hasil survei tersebut menunjukkan ada 11 nama yang diutarakan responden saat ditanya mengenai tokoh yang dianggap paling layak menjadi presiden jika pemilihan dilaksanakan saat ini.
Menariknya, Presiden Joko Widodo masih memperoleh elektabilitas paling tinggi yakni sebesar 24 persen memilih Presiden Joko Widodo.
Seperti yang sudah diketahui, Presiden Jokowi sendiri sudah tidak bisa mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden mendatang karena Undang-Undang Dasar 1945 membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode.
Publik belum fokus capres
Pengajar pada Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Mada Sukmajati menilai, hasil survei itu menunjukkan publik belum fokus pada agenda politik karena Pemilu 2024 masih tiga tahun lagi.
Hal ini juga disebabkan fokus masyarakat yang masih memikirkan mengenai upaya pengendalian pandemi Covid-19 ketimbang menentukan pilihan calon presiden.
"Memang, masyarakat belum fokus pada agenda politik sehingga belum ada nama-nama yang mengerucut sebagai alternatif pilihan baru. Buktinya, dari nama-nama yang muncul di survei juga masih itu-itu saja," ujar Mada, dikutip dari Kompas.id, Selasa (4/5/2021).
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 13-26 April 2021 dengan mengambil sampel 1.200 responden di 34 provinsi.
Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Tingkat kepuasan pemerintah naik
Hasil survei Litbang Kompas ini menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada kinerja pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin yakni sebesar 69,1 persen.
Sementara itu sebesar 30,9 persen menyatakan tidak puas atas kinerja dari Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Survei ini mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintah yang telah berjalan 18 bulan sejak dilantik pada Oktober 2019.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 13-26 April 2021 dengan mengambil sampel 1.200 responden di 34 provinsi.
Ada empat aspek yang dinilai dalam tingkat kepuasan publik yakni politik dan keamanan, penegakan hukum, ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Tingkat kepuasan sendiri mengalami kenaikan dibandingkan survei sebelumnya.
"Tingkat kepuasan secara umum, itu berada pada hasil survei terakhir April ini berada 69,1 persen. Artinya ini memang tidak jauh berbeda, meskipun memang ada tren kenaikan dibandingkan survei kita pada Januari 2021, sebesar 66,3 persen," kata peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, dikutip dari siaran Instagram Harian Kompas, Senin (3/5/2021).
Survei pertama yang dilakukan pada Agustus 2020 menunjukkan tingkat kepuasan publik saat itu mencapai 65,9 persen.
Lalu, hasil survei pada Januari 2021 menunjukkan peningkatan yakni pada angka 66,3 persen.
Sementara itu, tingkat kepuasan publik terhadap politik dan keamanan pada hasil survei kali ini mencapai 77,0 persen sementara pada survei Januari 2021 pada angka 67,2 persen dan pada Agustus 2020 sebesar 70,8 persen.
Selanjutnya, tingkat kepuasan publik pada penegakan hukum yakni sebesar 65,6 persen, pada Januari 2021 sebesar 63,4 persen dan Agustus 2020 pada 62,5 persen.
Sektor ekonomi, tingkat kepuasan publik pada survei April 2021 sebesar 57,8 persen, Januari 2021 57,9 persen, dan Agustus 2020 sebesar 52,8 persen.
Sektor kesejahteraan sosial, tingkat kepuasan survei kali ini mencapai 71,3 persen. Sementara pada Januari 2021 sebesar 67,2 persen dan Agustus 2020 61,6 persen.
Berdasarkan hasil survei April 2021, responde yang merupakan simpatisan Jokowi menyatakan puas sebesar 84,5 persen, responden yang bukan simpatisan Jokowi pada angka 44,0 persen, dan yang lainnya atau rahasia, tidak menjawab sebesar 63,9 persen.
Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen dengan margin of error lebih kurang 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Sumber: Kompas.id/Kompas.TV
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.