Polri: Hutan Jangan Sampai Dibuat Motif Ekonomi
Kegiatan itu Karhutla antara 2019 dengan 2020 ada penurunan 81 persen berkaitan dengan titik api maupun luas lahan yang terbakar
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyampaikan seluruh pihak bersama-sama menjaga hutan dari kebakaran.
Polri tak mau hutan menjadi komoditas ekonomi oleh sejumlah oknum.
Awalnya, Argo menyampaikan bahwa adanya penurunan kebakaran hutan dan lahan sejak periode 2019-2021. Dalam setahun terakhir itu, ada penurunan hingga 81 persen.
"Kegiatan itu Karhutla antara 2019 dengan 2020 ada penurunan 81 persen berkaitan dengan titik api maupun luas lahan yang terbakar," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/5/2021).
Torehan itu, kata Argo, harus dipertahankan oleh semua pihak. Termasuk juga oknum pelaku yang kerap membakar hutan dengan kepentingan ekonomi.
"Kita berharap semua masyarakat sadar di sekitar hutan dan hutan ini merupakan sumber air yang harus kita jaga bersama. Jangan sampai dibuat motif ekonomi dengan motif apapun harus kita jaga jangan sampai anak cucu kita yang menanggungnya," ujar dia.
Baca juga: Pulang PKL, Mobil Elf Angkut Rombongan Pelajar Terperosok di Hutan Semeru, saat Diturunan Rem Blong
Lebih lanjut, ia menyampaikan Indonesia kini juga telah jarang mendapatkan keluhan dari negara tetangga terkait asap Karhutla. Hal ini harus dipertahankan oleh semua pihak.
"Harapannya bahwa tidak ada lagi komplain dari negara lain maupun dari negara tetangga berkaitan dengan asap. Jadi adanya kegiatan kebijakan bersama terpadu ini bisa meminimalisir dan mungkin teman-teman juga lihat sekarang masih minim hampir ga ada komplain dari luar negeri," pungkasnya.