Santri yang Telanjur Mudik Sudah Jalani Tes Covid dan Isolasi Mandiri
Larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah tentu saja diikuti pesantren dengan cara melarang santrinya pulang.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanul Haq mengatakan peran pondok pesantren dalam menangani pandemi Covid-19 sangat besar.
Larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah tentu saja diikuti pesantren dengan cara melarang santrinya pulang.
Mengenai santri yang telah telanjur mudik, dia mengatakan, pondok pesantren telah memberikan pengertian kepada santri yang pulang agar terlebih dahulu melalui proses skrining sesuai protokol kesehatan.
Di antaranya, meminta kepada santri untuk melakukan isolasi mandiri serta melakukan tes covid-19 sebelum berkumpul dengan keluarga.
Hal itu untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penularan covid-19. Hal serupa juga dilakukan ketika hendak kembali ke pondok pesantren.
"Setiap santri yang pulang betul-betul dijamin, bahwa mereka negatif lewat tes covid yang dilakukan pondok pesantren. Itu untuk menjamin kepulangan mereka tidak sampai menularkan covid-19," kata Kiai Maman dalam pernyataannya, Jumat (7/5/2021).
Hal itu diakuinya memang tidak mudah. Apalagi sebagian besar dari mereka sudah lama tidak bertemu orang tua.
Makanya pondok pesantren memberikan tugas kepada santri yang harus pulang, untuk mensosialisasikan dampak negatif covid-19 kepada warga sekitar rumahnya.
Kepulangan santri diharapkan dapat memperluas cakupan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya covid-19.
Pesantren juga terus melakukan sosialisasi tentang bahaya covid-19, melalui jaringan pesantren dan para santri. Mulai dari mimbar-mimbar pengajian hingga khotbah Jumat.
"Dan ini sangat penting. Apalagi sebagian masyarakat cenderung tidak percaya bahkan apatis. Peran pesantren inilah yang diakui, terutama di beberapa pesantren besar dengan menunjukkan komitmen menghadapi pandemi ini," kata dia.
Baca juga: Sejarawan Santri: Belajar dari Dakwah Sunan Giri, Merangkul Bukan Memukul
Penerapan protokol kesehatan, baik itu menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker dipraktikan langsung di pondok pesantren. Tentunya ini berdampak sangat signifikan dalam mencegah dampak Covid-19.
Di sisi lain, telah semakin banyak pesantren yang menyediakan berbagai fasilitas sanitasi lebih terjangkau, baik di dalam pesantren itu sendiri ataupun di tengah masyarakat.
Pesantren juga memberikan masukan kepada pemerintah untuk memperbanyak sanitasi, termasuk memperkuat kembali peran-peran negara dalam menangani Covid-19.
Apalagi pesantren juga mempunyai tradisi mendoakan, terutama kepada tenaga medis yang berada di garda terdepan untuk terus berjuang menghadapi covid-19, serta kepada santrinya.
"Doa tulus para kiai kepada para santri dan untuk korban covid-19, ini pun menjadi bukti komitmen pesantren dalam menghadapi covid-19," pungkasnya.(Willy Widianto)