Kementerian PUPR Bangun Rusun Keuskupan Larantuka di NTT
Kementerian PUPR memulai pembangunan rumah susun (Rusun) Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan memulai pembangunan rumah susun (Rusun) Keuskupan Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan rusun ini merupakan satu program pembangunan infrastruktur di bidang perumahan yang dilakukan Kementerian PUPR untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas SDM.
“Dengan pembangunan rumah susun dapat memperlancar kegiatan belajar mengajar, meningkatkan semangat belajar dan semangat bekerja, serta membentuk mental hidup bersama untuk menciptakan lingkungan yang berbudaya, beradab, dan menjunjung tinggi nilai moral sehingga memberikan kontribusi positif bagi pencapaian misi Presiden untuk membangun SDM unggul menuju Indonesia maju," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Minggu (9/5/2021).
Selain mendukung proses belajar mengajar, rusun juga memberikan edukasi bagi generasi muda mengenai tempat tinggal.
Baca juga: Menteri PUPR Targetkan Bendungan Ciawi Rampung Juli 2021
Setelah menyelesaikan pendidikan, para pelajar kelak akan tinggal di area perkotaan, dimana harga rumah sudah mahal dan memerlukan biaya hidup yang mahal juga.
Pengalaman tinggal di rusun akan mempermudah para pelajar menyesuaikan diri sebelum memiliki tempat tinggal sendiri di kemudian hari.
“Pembangunan rusun yang dilaksanakan Kementerian PUPR dilaksanakan secara merata untuk semua kalangan. Tak hanya untuk para santri di pondok pesantren saja tapi juga untuk keuskupan sehingga hasil pembangunan pemerintah bisa dirasakan oleh semua pihak,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.
Baca juga: Jaga Daya Saing Selama Pandemi, Begini Strategi Kementerian PUPR Jalankan Pembangunan Infrastruktur
Menurut Khalawi, pembangunan Rusun Keuskupan Larantuka ini merupakan salah satu wujud dukungan Kementerian PUPR untuk para Romo dalam perannya untuk membentuk generasi baru bangsa.
Adapun penerima manfaat yakni para Imam Projo Yang Berkarya di Keuskupan Larantuka.
“Kita semua berupaya agar generasi muda Indonesia di masa depan bisa memahami akan arti penting tempat tinggal yang layak huni untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” paparnya.
Baca juga: Dukung Operasional Bandara Ahmad Yani Semarang, Kementerian PUPR Bangun Jalan Layang
Rusun Keuskupan Larantuka ini nantinya akan dibangun secara Single Years Contract (SYC) Tahun 2021 yakni satu tower setinggi tiga lantai yang terdiri dari 44 unit hunian tipe 36 dengan total anggaran senilai Rp 20,72 miliar.
Balai P2P NT II pada tanggal 15 Maret 2021 yang lalu telah menandatandangani kontrak dengan PT Bumi Permata Kendari sebagai Kontraktor Pelaksana pembangunan rusun senilai Rp 18,5 miliar dan PT Buana Rekayasa Adhigana sebagai Management Konstruksi senilai Rp. 1.052 miliar.
Selain itu juga dilaksanakan penandatanganan kontrak meubelair Rusun UNIO bersama CV Melati pada 21 April 2021 senilai Rp 1.179 miliar.