KRI Sultan Thaha Syaifudin Selamatkan 27 ABK KM Sinar Mas yang Kebakaran di Tengah Laut Natuna
Penyelamatan dilakukan saat KRI STS-376 berpatroli kedaulatan dan keamanan di perairan Laut Natuna Utara
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Perang TNI Angkatan Laut KRI Sultan Thaha Syaifudin-376 (KRI STS-376) menyelamatkan 27 Anak Buah Kapal (ABK) KM Sinar Mas yang mengalami kebakaran di laut Natuna Utara, Sabtu (15/5/2021).
Peristiwa itu berawal ketika prajurit KRI STS-376 yang bertugas di anjungan melihat secara visual dengan teropong binocular adanya kepulan asap tebal membumbung tinggi dari sebuah kapal nelayan jenis pukat apung.
KRI STS-376 saat itu tengah melakukan patroli kedaulatan dan keamanan di perairan Laut Natuna Utara.
KRI STS-376 yang berada di Bawah Kendali Operasi (BKO) Guspurla Koarmada I kemudian mendekat ke lokasi dan langsung membantu pemadaman dibantu kapal nelayan lain yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi kejadian.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Kapal, Kemenhub Dorong Kolaborasi Perusahaan Galangan Kapal dan Pelayaran Nasional
Para prajurit KRI STS-376 sempat kesulitan memadamkan api karena banyaknya material yang mudah terbakar di kapal nelayan itu. Alhasil proses pemadaman berlangsung lebih dari tiga jam.
"KRI STS-376 berhasil menyelamatkan 27 ABK kapal ikan jenis pukat apung, KM Sinar Mas yang mengalami kebakaran di Laut Natuna Utara. Namun nahas, tiga di antaranya mengalami luka bakar sedang,” kata komandan KRI STS-376, Letkol Laut (P) Faruq Dedi lewat keterangannya, Sabtu (15/5/2021).
Faruq mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran kapal nelayan itu. Namun, bangkai kapal yang menyisakan bangunan bawah air sudah ditarik menuju pangkalan TNI AL Ranai guna kepentingan penyelidikan.
Sedangkan seluruh ABK dievakuasi ke KRI STS-376 untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit di Ranai menjalani pemeriksaan kesehatan, sebelum kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu Panglima Koarmada I, Laksda TNI Abdul Rasyid mengapresiasi kinerja prajuritnya yang selalu hadir memberikan manfaat kepada masyarakat, khususnya pengguna laut.
"Tentu kita turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara kita nelayan pukat apung ini. Namun kita juga bersyukur tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut,” kata Abdul Rasyid.
Rasyid menegaskan bahwa patroli rutin yang digelar Koarmada I sepanjang tahun selain dalam rangka penegakkan kedaulatan dan hukum di laut juga untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pengguna laut, termasuk kegiatan SAR seperti ini.
"Upaya penyelamatan ini sebagai implementasi pelaksanaan perintah KSAL Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki, baik personel maupun alutsista, untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR,” katanya.(Dodi Esvandi)