BIN Bantah Pledoi Rizieq Shihab Soal Pengintaian Pakai Drone dan Anggotanya yang Tertangkap
BIN bantah pledoi Rizieq yang sebut menggunakan drone untuk melakukan pengintaian Markaz Syariat Argokultural di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto membantah pledoi terdakwa kasus kerumunan di masa pandemi, Rizieq Shihab, yang menyebut BIN menggunakan drone untuk melakukan pengintaian Markaz Syariat Argokultural yang berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Wawan mengatakan jika BIN memerlukan data maka cukup dengan menggunakan pemotretan citra satelit tanpa perlu repot menggunakan drone.
Ia juga mengatakan BIN tidak melakukan pengintaian menggunakan drone sehingga drone yang dimaksud Rizieq bukanlah drone milik BIN.
"BIN tidak perlu repot-repot menggunakan drone, jika memerlukan data cukup dengan menggunakan pemotretan citra satelit. BIN tidak melakukan pengintaian dengan drone, jadi drone itu bukan milik BIN," kata Wawan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Bacakan Pledoi, Rizieq Shihab Cerita Soal Pondok Pesantren Markaz Syariah Pernah Diintai Drone BIN
Wawan juga membantah pernyataan Rizieq yang menyebut tiga anggota BIN yang melakukan pengintaian tertangkap.
Wawan mengatakan informasi tersebut bohong dan menyebut tiga orang yang tertangkap itu anggota BIN gadungan.
Selain itu, kata Wawan, tidak ada juga operasi BIN yang ditujukan untuk membuntuti pimpinan FPI saat itu.
"Selain itu, kartu anggota yang digunakan ketiga orang yang mengaku anggota BIN tersebut juga palsu, bukan seperti yang dimiliki BIN asli. Banyak orang mengaku anggota BIN di berbagai wilayah di Indonesia. Banyak juga yang dijatuhi hukuman di pengadilan. Apalagi membawa kartu identitas, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam operasi intelijen," kata Wawan.
Baca juga: Baca Pledoi, Rizieq Singgung Jokowi Hingga Rafi Ahmad Karena Dianggap Langgar Protokol Kesehatan
Wawan juga menegaskan BIN tidak mengeluarkan Surat Perintah (Sprint) tertulis untuk operasi apapun.
Sehingga kalau ada surat perintah berisi nama dan sandi operasi secara tertulis, apapun itu namanya, kata Wawan, tidak benar.
"Jika ada orang yang mengaku-aku dari BIN silakan dilaporkan kepada yang berwajib. Biar jelas dan tuntas secara hukum dan tidak digoreng di panggung opini publik," kata Wawan.
Diberitakan sebelumnya Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab menuding kalau Pondok Pesantren miliknya yakni Markaz Syariat Argokultural yang berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor pernah diintai menggunakan pesawat nirawak atau drone.
Hal tersebut disampaikan Rizieq Shihab saat membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa kepada dirinya atas perkara kerumunan Megamendung, di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
Dalam pernyataannya, dia menyatakan kalau pengintaian tersebut dilakukan oleh anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Rizieq mengatakan kalau saat itu terdapat tiga anggota BIN yang melakukan pengintaian terhadap pondok pesantren miliknya itu.
"Setelah diperiksa secara baik-baik, kemudian diketahui melalui kartu identitasnya bahwa mereka bertiga adalah anggota BIN, maka dilepas dan dibebaskan secara terhormat, karena mereka adalah petugas negara," tutur Rizieq dalam persidangan, Kamis (20/5/2021).
Tak hanya itu, dalam pledoinya Rizieq juga mengatakan sudah dipantau menggunakan drone saat dirinya baru tiba dari Arab Saudi.
Di mana drone itu beroperasi di sekitar rumahnya di Sentul, Bogor yang saat itu dirinya tengah melakukan isolasi mandiri.
Alhasil karena merasa diawasi akhirnya Rizieq memutuskan untuk berpindah tempat untuk melakukan isolasi mandiri.
"Karena itu, kami memutuskan melanjutkan isolasi mandiri di tempat peristirahatan di luar kota, yaitu di suatu tempat di daerah Karawang yang asri, alami, dan segar, jauh dari pengawasan dan pengintaian pihak mana pun," tuturnya.
Baca juga: Lewat Pledoi, Habib Rizieq Sebut Ada Pasal Selundupan Dalam Perkara Kerumunan di Petamburan
Tak hanya itu dalam peristiwa yang terjadi pada 5 Desember 2020 tersebut pihak keluarga Rizieq Shihab juga melihat adanya mobil asing mencurigakan masuk ke wilayah perumahannya.
Menurut amatannya, mobil asing itu memantau setiap orang yang keluar dari komplek perumahan tempat tinggalnya.
"Melihat ada drone mondar-mandir di sekitar rumah tinggal kami di Sentul, Bogor, ada laporan dari penjaga rumah bahwa di depan Perumahan Mutiara Sentul ada beberapa mobil asing yang mencurigakan selalu standby selama 24 jam untuk memperhatikan siapa saja yang keluar dari kom
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.