Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rizieq Menangis saat Ceritakan Bagaimana Dirinya Dicekal Hingga tidak Bisa Pulang ke Indonesia

Rizieq menuding dirinya diusut dalam kasus kerumunan Petamburan dan Megamendung karena ada dendam politik kelompok oligarki.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rizieq Menangis saat Ceritakan Bagaimana Dirinya Dicekal Hingga tidak Bisa Pulang ke Indonesia
Rizki Sandi Saputra
Muhammad Rizieq Shihab (MRS) saat membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa kepada dirinya di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021) 

"Eskalasi politik saat itu semakin memanas dan masyarakat di akar rumput semakin terbelah, sehingga di mana-mana rawan bentrok antar pendukung. Karena itulah saya dan keluarga memilih jalan untuk sementara waktu hijrah ke Kota Suci Mekkah," kata Rizieq.

Baca juga: Lewat Pledoi, Habib Rizieq Sebut Ada Pasal Selundupan Dalam Perkara Kerumunan di Petamburan

Rizieq mengambil visa izin tinggal selama setahun di Mekkah. Harapannya, setelah setahun semua bisa kembali normal dan tenang.

Namun perkiraannya meleset. Setelah hijrah ke Mekkah, ia menyebut rekan-rekannya di Indonesia terus diteror dan diintimidasi hingga dikriminalisasi.

Rizieq bercerita sudah berulang kali mencoba pulang ke Indonesia, tapi selalu gagal.

"Sehingga kami tinggal di Kota Suci Mekkah selama tiga setengah tahun, di mana masa yang setahun menggunakan visa izin tinggal, sedang masa yang dua setengah tahun tanpa visa izin tinggal, karena pencekalan tersebut telah menyebabkan kami over stay yaitu melewati batas waktu Visa Izin," kata dia.

"Akhirnya kami paham bahwa kami sebenarnya bukan sedang dicekal, tapi hakikatnya sedang diasingkan agar tidak bisa pulang ke Tanah Air dan tidak bisa lagi kumpul dengan umat di Indonesia. Saya dan keluarga terus melakukan upaya perlawanan," kata Rizieq.

Meski mendapat pencekalan, Rizieq tetap berusaha pulang. Ia menyebut Indonesia merupakan Tanah Air nya sehingga perlu untuk pulang dan membela agama dan bangsa.

Berita Rekomendasi

"Namun saya tetap bertekad harus pulang, karena Indonesia adalah tanah air saya dan negeri saya tercinta, serta medan juang saya untuk membela agama, bangsa dan negara, apa pun risikonya," kata Rizieq.

Setelah menyebutkan hal itu, eks Imam Besar FPI itu terlihat menangis.

Ia berhenti berbicara dan melepas kacamatanya seraya mengeluarkan kain berwarna merah muda dari saku untuk mengelap air matanya.

Sekira 10 detik terdiam dan berusaha tenang, Rizieq melanjutkan kata-katanya.

"Dan selama pengasingan di Kota Suci Mekkah, majelis hakim Yang Mulia, kami sekeluarga juga terus diteror oleh operasi intelijen hitam," kata Rizieq.

Rizieq menuding ada operasi intelijen hitam yang menyampaikan info fitnah kepada Pemerintah Saudi.

Hal itu yang membuatnya diinterogasi oleh Kantor Penyidik Intelijen Arab Saudi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas