Singgung Ganjar, Petinggi PDIP Sebut Elektabilitas Tinggi Bukan Jaminan dapat Rekomendasi Megawati
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar acara penguatan soliditas partai menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Sabtu (22/5/2021).
Editor: Hasanudin Aco
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini melanjutkan, pemberitaan-pemberitaan tersebut kemudian disebarkan melalui media sosial, sehingga banyak dibaca.
Menurutnya, hal itu merupakan jurus umum yang biasa dipakai dan merupakan bentuk 'perang udara'. Kondisi tersebut dikatakan merupakan satu titik dari sekian banyak pertempuran politik.
"Ini pun belum perang. News-nya juga bukan news substansi, hanya soal siapa dan peristiwa. Contohnya, tidur di gerbong jadi berita, main barongsai jadi berita, datang ke suatu tempat marah-marah jadi berita," ucap Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng ini.
Bagaimanapun, lanjutnya, 'perang darat' juga penting.
Saat ini 'perang darat' belum dilakukan karena belum ada calon presiden (capres) yang secara tegas menyatakan maju.
"Ada nggak perang artileri? perang infanteri? nggak ada. Pasukan yang bergerak serempak, seragam, melaksanakan tugas-tugas khusus itu nggak ada. Perang darat belum ada," tegasnya.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini menegaskan elektabilitas yang tinggi tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi dari Ketua Umum PDI Perjuangan untuk maju Pilpres 2024.
Karenanya, kata dia, elektabilitas saat ini belum penting, atau tidak penting. Dikatakannya, modal elektabilitas versi lembaga survei tersebut tidak menjadi jaminan memperoleh rekomendasi.
"Kalau atas dasar elektabilitas hari ini, kemudian memaksa ketua umum kami untuk mendapatkan rekomendasi, itu salah makan obat," katanya.
DPD tak dianggap
Bambang menilai, sikap yang diperlihatkan Ganjar selama ini juga merendahkan DPD PDI-P.
Oleh karena itu, ia tidak akan menegurnya, karena sikapnya sudah kelewatan.
"Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDI Perjuangan Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri)," katanya kemarin dikutip dari Tribun Jateng.
Bambang juga mengatakan, tingkat elektabilitas saat ini tidak bisa dijadikan patokan dan sangat mudah dikalahkan dalam pertarungan sesungguhnya.