Soal Pesta Ulang Tahun Gubernur Khofifah, Epidemiolog: Aksi Kerumunan akan Perburuk Situasi Pandemi
Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman angkat bicara soal video viral perayaan ulang tahun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman angkat bicara soal video viral perayaan ulang tahun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Dicky menilai, apapun alasannya semua kerumunan atau keramaian akan memperburuk situasi pandemi di wilayah tersebut.
Terlebih jika aksi tersebut dilakukan oleh pejabat publik, maka akan berdampak lebih serius.
"Apapun alasannya, apapun bentuknya aksi mobilitas, aksi kerumunan, keramaian ini akan memperburuk situasi pandemi di wilayahnya."
Baca juga: Kata Kemenkes Soal Viral Pesta Ulang Tahun Gubernur Khofifah: Pemda Harus Jadi Contoh Patuhi Prokes
"Ketika itu dilaksanakan oleh pejabat publik tentunya ini akan berdampak lebih serius," kata Dicky dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (24/5/2021).
Lebih lanjut Dicky menegaskan jika ada aspek keteladanan yang harus diberikan aparatur pemerintah kepada masyarakat.
Untuk itu setiap sektor pemerintah harusnya bisa memberikan contoh baik kepada masyarakatnya.
"Ada aspek keteladanan yang tidak hanya diberikan untuk masyarakat tapi untuk juga aparatur pemerintah, setiap level pemerintah, setiap sektor pemerintah yang tentunya harus dipercontohkan," pungkasnya.
Baca juga: KLARIFIKASI Gubernur Jatim Khofifah soal Ultahnya yang Viral: Angle yang Diambil Terkesan Berkerumun
Tanggapan Kemenkes
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi ikut mengomentari soal viralnya video acara ulang tahun Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Siti Nadia pun menegaskan pentingnya kita menghindari kerumunan.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa sebenarnya sudah ada protokol kesehatan yang harus diterapkan dalam kegiatan-kegiatan tertentu.
"Yang penting sebenarnya adalah kita menghindari kerumunan. Kita tahu bahwa sebenarnya kan sudah ada protokol kesehatan yang harus diterapkan pada kegiatan-kegiatan tertentu," Kata Siti Nadia dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Gubernur Khofifah soal Ultahnya Viral: Persiapan tanpa Persetujuannya hingga soal Katon Bagaskara
Sehingga selama protokol kesehatan telah dijalankan, apapun kegiatannya termasuk perayaan ulang tahun diperbolehkan.
"Jadi artinya selama protokol kesehatan itu dijalankan, apapun kegiatannya termasuk mungkin perayaan ulang tahun," tegasnya.
Lebih lanjut, Siti Nadia menuturkan jika pemerintah daerah adalah sekaligus sebagai satgas penanganan Covid-19.
Artinya pemda sudah cukup bisa sesuai dengan kewenangannya untuk menentukan tindakan apa yang harus diambil dan kegiatan apa yang harus dilakukan.
"Pemerintah daerah ini juga sekaligus Ketua satgas penanganan Covid-19. Artinya mereka sudah cukup bisa sesuai dengan kewenangannya, menentukan bagaimana tindakan-tindakan yang akan mereka ambil ataupun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan," pungkasnya.
Baca juga: Tinjau Langsung Korban Gempa di Blitar, Khofifah Berikan Bantuan Bahan Pokok
Klarifikasi dan Permohonan Maaf Gubernur Khofifah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memohon maaf setelah beredarnya video pesta ulang tahunnya di media sosial.
Video tersebut pun menjadi viral dan menjadi perbincangan lantaran dugaan terjadinya kerumunan dalam pesta tersebut.
Melalui keterangan resminya, Khofifah pun memberikan klarifikasinya.
Khofifah mengatakan dalam acara tersebut tidak ada lagu ulang tahun dan ucapan ulang tahun.
Baca juga: Didukung Khofifah, Vaksin Merah Putih Mampu Hadapi Virus Covid Varuan Baru
Bahkan potong kue ulang tahun juga tidak ada.
Tidak ada juga orang-orang yang bersalam-salaman atau berjejer dalam acara tersebut.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada yang membaca berita atau video viral dengan bunyi pesta ulang tahun Khofifah ada kerumunan atau serupa."
"Tidak ada lagu ulang tahun. Tidak ada ucapan ulang tahun, tidak ada bersalam atau berjejer, juga tidak ada potong kue ulang tahun," kata Khofifah.
Baca juga: Gempa Blitar Sebabkan 113 Bangunan Rusak, Khofifah Janji akan Ajukan Permohonan Perbaikan ke BNPB
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan, dalam acara terdapat santunan anak yatim dan salawat nabi.
Orang-orang yang datang dalam acara tersebut, di antaranya ada 10 anak yatim, dua orang tim salawat, serta enam orang rebana.
Selama acara mereka juga hanya makan lalu pulang.
"Ada santunan yatim dan salawat nabi seperti kegiatan lainnya. 10 anak yatim dan dua orang tim salawat dengan enam orang rebana. Selesai acara mereka makan terus pulang," jelas Khofifah.
Berita soal Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)