Pimpin Rapat, Menteri PPN Suharso Monoarfa Bahas 5 Destinasi Pariwisata Prioritas
Pertemuan ini turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dirjen Perhubungan Laut dan Udara, serta stakeholder lainnya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RPJMN 2020-2024 mengamanatkan pengembangan pariwisata berkualitas.
Adapun 4 sasaran utamanya adalah nilai tambah sektor pariwisata, peningkatan devisa pariwisata, kesiapan destinasi, industri dan masyarakat, serta peningkatan kapasitas SDM pariwisata di Indonesia.
Hal itu dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa dalam rapat dengan sejumlah pihak, membahas Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas yang dilaksanakan secara fisik dan virtual, Selasa (25/5/2021).
Pertemuan ini turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dirjen Perhubungan Laut dan Udara, serta stakeholder lainnya.
Suharso juga menjelaskan, pemulihan sektor pariwisata diperkirakan pulih paling lambat dibandingkan sektor ekonomi lainnya.
Diberitakan sebelumnya, fokus pembangunan pariwisata tahun 2020-2024 dititikberatkan pada 5 destinasi pariwisata super prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, serta 5 destinasi pariwisata prioritas berikutnya adalah Wakatobi, Raja Ampat, Bromo Tengger Semeru, Bangka Belitung, dan Morotai.
Baca juga: Bamsoet Tinjau Vaksinasi Covid-19 Tahap II bagi Lansia dan Pekerja Pariwisata
"Konsep THIS juga diterapkan dalam Major Project Destinasi Pariwisata Prioritas ini, dari aspek tematik yaitu 10 destinasi pariwisata prioritas, aspek holistik meliputi perintisan destinasi pariwisata, pembangunan pelabuhan dan bandara pembangunan amenitas kawasan pariwisata, penanganan jalan mendukung destinasi pariwisata prioritas, pembangunan desa wisata dan fasilitasi BUMDes, pembangunan dalam wilayah dan kawasan," kata Suharso.
Sementara itu, dari aspek integratif adalah kerjasama kementerian, lembaga dan daerah, dan dari aspek spasial yaitu Danau Toba, Borobudur dan sekiarnya, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung dan Morotai.
Baca juga: Menaker Ida: Borobudur Jadi Proyek Percontohan BLK Komunitas Sektor Pariwisata
Pada kesempatan tersebut, Suharso juga mengatakan arah kebijakan DAK tematik tahun 2022 yaitu mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi struktural melalui peningkatan kualitas dan kontribusi destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil dan menengah.
Tentunya, sebagaimana amanat RPJMN 2020-2024, yang didukung dengan penanganan jalan, pengelolaan sampah dan sarana prasarana pendukung, serta pasar penunjang usaha.
Baca juga: Sandiaga Dorong Sektor Pariwisata Terus Beradaptasi di Tengah Pandemi
Bidang DAK tematik penguatan destinasi pariwisata prioritas dan sentra industri kecil menengah terdiri dari 6 bidang DAK fisik dan 2 bidang DAK non fisik, yaitu pariwisata, IKM, jalan, lingkungan hidup, perdagangan, PLUT, pelayanan kepariwisataan dan pelatihan industri kecil dan menengah.
"Adapun tujuan rapat multi pihak bertujuan untuk memastikan keterpaduan perencanaan pembangunan destinasi pariwisata prioritas," katanya.