Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Projo: Kebocoran Data Nasabah BPJS Kesehatan Mencoreng Muka Pemerintah

sejak data BPJS yang bermasalah itu diunggah pada 12 Mei sampai diributkan di media sosial pada 20 Mei tidak terlihat ada pendeteksian.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
zoom-in Projo: Kebocoran Data Nasabah BPJS Kesehatan Mencoreng Muka Pemerintah
capture zoom meeting
Virtual press conference Pernyataan Resmi BPJS Kesehatan terkait 'Pemberitaaan Penawaran Data Pada Raid Forum', Selasa (25/5/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Projo mempersoalkan kebocoran data nasabah BPJS Kesehatan yang mengemuka baru-baru ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2021.

“Seperti mencoreng muka sendiri,” kata Ketua Bidang Teknologi dan Digital DPP PROJO Roy Abimanyu dalam keterangannya, Kamis (27/5/2021).

Roy menjelaskan sejak data BPJS yang bermasalah itu diunggah pada 12 Mei sampai diributkan di media sosial pada 20 Mei tidak terlihat ada pendeteksian.

Baca juga: Polisi Usut Kebocoran Data, BPJS Kesehatan Minta Masyarakat Jangan Panik

Padahal pada situs raidforums.com pernah dibagikan kebocoran data pribadi Tokopedia.

Menurut lulusan Master geopolitique et relations internationales dari Sciences-Po Toulouse, Prancis, ini seharusnya tim keamanan siber BPJS Kesehatan melakukan pemantauan di situs-situs serupa, dan bahkan juga di deep web dan dark web.

“Ancaman kebocoran data pribadi juga adalah realita manajemen reputasi lembaga pelayanan publik, apalagi yang strategis seperti BPJS Kesehatan,” ungkap Roy.

BERITA REKOMENDASI

Ia pun mengingatkan BPJS Kesehatan bahwa ada dua perhatian Projo dalam kebocoran data pribadi nasabah BPJS Kesehatan dan cara penanganannya.

Baca juga: Data Kependudukan Bocor, Dirut BPJS Kesehatan Bilang Sudah Terapkan Pengamanan Berlapis

Pertama, implementasi BPJS Kesehatan adalah penanda penting kesuksesan Presiden Jokowi pada 2014-2019.

Jerih payah mendorong jutaan masyarakat mengisi data pribadi mereka ke BPJS secara mandiri jangan dicoreng dengan jebolnya data mereka. Pemerintah begitu bekerja keras mendorong masyarakat menjadi pengguna BPJS Kesehatan lewat Program Kartu Indonesia Sehat.

Roy mengatakan, masalah kedua adalah peristiwa kebocoran data nasabah BPJS Kesehatan terjadi pada momen peringatan Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2021.

“Terus terang saya kecewa dengan pernyataan seorang pejabat yang lembaganya mengalami kebocoran data ini. Masak dibandingkan dengan peristiwa kecopetan,” ujar Roy.


Ia juga mengatakan para pembuat kebijakan dan mitra mereka di parlemen perlu berbenah.

Tidak cukup hanya dengan membuat UU Perlindungan Data Pribadi (PDP).

"Perlu dilakukan perubahan pola koordinasi dan integrasi yang berbeda, sekat-sekat kelembagaan yang ada sekarang terkait dengan pengelolaan data perlu diubah," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas