Mahasiswa Membutuhkan Soft Skill yang Sesuai dengan Industri
Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas mengatakan soft skill sangat dibutuhkan oleh mahasiswa saat ini.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Kalbis Institute Naik Henokh Parmenas mengatakan soft skill sangat dibutuhkan oleh mahasiswa saat ini.
Menurutnya, SDM unggul perlu dipersiapkan dalam memulihkan perekonomian di Indonesia pasca pandemik Covid-19.
“Dengan itu semua kami berharap setiap mahasiswa mampu memiliki soft skills yang baik dan sesuai dengan kebutuhan industri," kata Naik melalui keterangan tertulis, Minggu (30/5/2021).
Dirinya meyakini bahwa hard skill mampu digantikan dengan keberadaan mesin dan teknologi.
Namun baginya soft skills tidak akan tergantikan oleh teknologi. Kalbis Institute merepson secara aktif guna menyiapkan lulusan yang siap kerja dan siap mendukung program pemulihan pariwisata yang dicanangkan pemerintah.
Baca juga: Guru Sedih Pendidikan Indonesia Tertinggal Jauh Imbas Covid: Sekarang Garda Terdepan Adalah Keluarga
Salah satu yang telah dilakukan oleh Kalbis Institute adalah meyiapkan program Master of Management in Hotel Management. Melalui program ini, lulusan Kalbis Institute akan memiliki kemampuan analisis serta pengembangan proyeksi pariwisata ke depannya.
"Sehingga saya percaya bahwa soft skills adalah hard skills di masa depan, dan kami mau lulusan Kalbis Institute memiliki itu semua," ujar Naik.
Selain itu, Kalbis Institute juga menyiapkan program MM in Retailing bekerjasama dengan People Skills Asia dari Singapore dan APRA dari Malaysia, MM-MBA Business Strategy bekerjasama dengan APRA yang berkoneksi dengan University of York St. John, United Kingdom, MM in Digital Business and FinTech, MM in Entrepreneurship and Innovation, MM in Digital Marketing, dan MM in Sustainable Development.
Kalbis Institute kembali menggelar webinar bersama praktisi. Kali ini adalah dalam rangkain event Leaders of The Years 2021 dengan tema Pemulihan Pariwisata Berbasis Sinergisitas Pemerintah, Industri, dan Institusi Pendidikan di Indonesia Pasca Pandemi.
Para pembicara webinar ini diisi oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok merangkap Mongolia yaitu Drs. Djauhari Oratmangun yang diwakili oleh Dino Kusnadi selaku Wakil Duta Besar Indonesia Untuk Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia.
Selain itu pada kesempatan ini pula juga turut hadir sebagai pembicara adalah Prita Gero, Assistant Marketing Communications Manager Santika Indonesia Hotel & Resorts dan
Dino Kusnadi pada kesempatan kali ini, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergisitas antar lembaga baik pemerintahan, swasta, maunpun antar negara dengan harapan pemulihan ekonomi karena pandemik covid-19 ini berangsur cepat membaik.
“Kami juga menjalankan dan mempromosikan #WorkFromBali dengan berbagai paket kerjasama, yang diharapkan mamu mendongkrak jumlah wisatawan Tiongkok ke Indonesia dan mampu meningkatkan perekonomian pengusaha sehingga mampu mendorong roda perekonomian juga di Indonesia," ucap Dino.
Prita memaparkan pentingnya kolaborasi dan insentif bagi para pelaku industri, hal ini sangat mendukung dalam mendongkrak kondisi dan kesehatan financial bagi pihak swasta.
“Baik sekali program Work From Bali. Strategi kami adalah menciptakan suasana Bali di seluruh hotel kami. Sekaligus juga dengan melaksanakan kolaborasi khususnya Kompas Group, di mana merupakan group utama perusahaan kami, kami melakukan kerjasama melalui beberapa program televisi dengan harapan mampu memulihkan situasi yang ada," pungkas Prita.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.