Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Kata Wamenhan Soal Alpalhankam Senilai Rp 1.785 Triliun?

Herindra menyebut, bahwa selama anggaran Kemhan selama ini sebesar 0,8 persen dari GDP.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Apa Kata Wamenhan Soal Alpalhankam Senilai Rp 1.785 Triliun?
(DOK. Humas Kemhan )
Wamenhan M Herindra. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra irit bicara saat ditanya soal dokumen berisi draf dokumen Perpres pemenuhan alpalhankam 2020-2024 senilai total sekira Rp 1.785 triliun.

Ditanya usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Herindra menyebut bahwa hal itu untuk pemenuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Banyak lah, dari Angkatan Darat, Laut, Udara, banyak semuanya," kata Herindra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Herindra menyebut, bahwa selama anggaran Kemhan selama ini sebesar 0,8 persen dari GDP.

Menurutnya, rencana kenaikan anggaran yang tidak siginifikan.

Baca juga: Soal Dugaan Anggaran Alutsista Mencapai Rp 1,7 Kuadriliun, DPR akan Panggil Prabowo

"Ya intinya gini ya, anggaran Kemenhan selama ini kan 0,8 persen dari GDP, kita minta itu saja. Enggak akan ada kenaikan anggaran secara signifikan itu saja. Sama saja," ujarnya.

Berita Rekomendasi

"Nanti skemanya saja yang berbeda, tapi anggaran tetap," pungkasnya.

Sebelumnya Sebuah dokumen rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) tahun 2020-2024.

Dokumen tersebut memuat rincian nilai rencana kebutuhan (renbut) alpalhankam yang pelaksanaannya akan dimulai pada Renstra 2020-2024 dan membutuhkan Renstra Jamak dalam pembiayaan dan pengadaannya.

Renbut tersebut bernilai total USD 124 miliar atau senilai sekira Rp 1.785 triliun dengan tiga pos alokasi.

Pertama, untuk akuisisi alpalhankam sebesar sekira USD 79 miliar atau sekira Rp 1.130 triliun.

Kedua untuk pembayaran bunga tetap selama 5 (Lima) Renstra sebesar sekira USD 13 miliar atau sekira Rp 186 triliun.

Baca juga: Kemenhan Bantah Rancangan Perpres Pengadaan Alutsista Sebesar Rp 1.785 Triliun

Ketiga, untuk dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan alpalhankam sebesar USD 32 miliar atau sekira Rp 458 triliun.

Disebutkan, renbut senilai total sekira Rp 1.785 triliun tersebut telah teralokasi USD 20 miliar atau sekira Rp 286 triliun pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus Tahun 2020-2024.

Selisih dari renbut sekira sejumlah USD 104 miliar atau senilai sekira Rp 1.500 triliun akan dipenuhi pada Renstra Tahun 2020-2024.

Disebutkan pula Menteri menyusun rebut tersebut untuk lima Renstra tahun 2020-2044 yang pelaksanaannya akan dimulai pada Renstra 2020-2024 dan membutuhkan Renstra Jamak dalam pembiayaan dan pengadaannya.

Di dalam bagian pertimbangan, renbut tersebut dibuat untuk mewujudkan kekuatan pertahanan yang mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia diperlukan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan yang pengadaannya dapat dilaksanakan dalam satu rencana strategis dan dilaksanakan dalam rencana strategis jamak.

Selanjutnya, disebutkan juga tujuannya adalah untuk menjamin pemenuhan kebutuhan alpalhankam Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia pada lima rencana strategis ke depan yakni 2020-2044.

Disebutkan, pendanaan untuk membiayai pengadaan alpalhankam Kemhan dan TNI tersebut dibebankan pada anggaran dan pendapatan negara melalui anggaran pinjaman luar negeri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas