Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lantik 1.271 Pegawai KPK jadi ASN, Firli Bahuri Ingatkan Koruptor adalah Pengkhianat Pancasila

Ketua KPK Firli Bahuri mengingatkan koruptor adalah pengkhianat pancasila ketika melantik pegawai KPK menjadi ASN.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Lantik 1.271 Pegawai KPK jadi ASN, Firli Bahuri Ingatkan Koruptor adalah Pengkhianat Pancasila
Tribunnews/Herudin
Ketua KPK, Firli Bahuri saat konferensi pers terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Minggu (6/12/2020) dini hari. KPK menetapkan lima tersangka termasuk Menteri Sosial, Juliari P Batubara terkait dugaan suap bantuan sosial Covid-19 dan mengamankan total uang sejumlah Rp 14,5 miliar yang terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing. Rinciannya yakni Rp 11,9 miliar, USD 171.085, dan sekitar SGD 23.000. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN) di Gedung Juang, Gedung Merah Putih KPK, Selasa (1/6/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.

Adapun, 1.271 pegawai itu telah dinyatakan memenuhi syarat dalam asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).

Seperti disiarkan langsung oleh Kompas TV, prosesi pelantikan ini diikuti oleh 53 perwakilan pegawai, dan pegawai lainnya mengikuti prosesi pelantikan secara daring.

Baca juga: Firli Bahuri Nyatakan Perang Badar Lawan Korupsi Usai Lantik Pegawai KPK Jadi ASN

Firli juga melantik Sekjen KPK Cahya Hardianto Harefa dan Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.

Dalam sumpahnya, kedua petinggi KPK yang dilantik menjadi ASN ini berjanji akan taat kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.

"Saya akan mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya," kata Cahya Hardianto Harefa dan Pahala Nainggolan mengikuti ucapan Ketua KPK Firli Bahuri.

Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawainya yang lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Firli Bahuri resmi melantik 1.271 pegawainya yang lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). (screenshot)

Kemudian, setelah membacakan sumpah, Cahya Hardianto Harefa dan Pahala Nainggolan menandatangani sumpah PNS dan jabatannya.

Berita Rekomendasi

Firli pun meyakini kedua petinggi KPK tersebut akan mengemban amanat dan tugas dengan baik.

"Pada hari ini Selasa, 1 Juni 2021, saya dengan ini secara resmi melantik Cahya Hardianto Harefa selaku Sekjen KPK; kedua, Pahala Nainggolan selaku Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK."

"Saya percaya bahwa Saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan," ujar Firli.

Baca juga: Firli Bahuri Wajibkan Setiap Insan KPK yang Jadi ASN Harus Berjiwa Pancasila

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pengambilan sumpah bagi para pegawai KPK lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Firli meminta semua pegawai KPK yang telah resmi dilantik menjadi ASN untuk tetap berkomitmen memerangi korupsi.

Firli menyebut, tindakan korupsi adalah kejahatan yang harus dibasmi bersama oleh para pegawai KPK dan masyarakat Indonesia.

Dengan lantang, Firli menyebut koruptor adalah pengkhianat Pancasila.

"Kembali kami ingatkan kepada kita semua, dimanapun berada, siapapun yang melakukan korupsi adalah pengkhianat Pancasila."

"Mengingat kejahatan kemanusiaan ini jelas bertentangan dengan setiap butir sila pancasila," kata Firli, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (1/6/2021).

"Dengan menjadi manusia yang adil beradab, insyaallah sila ketiga, Persatuan Indonesia akan menjadi kekuatan segenap bangsa dalam perang badar melawan korupsi," tambahnya.

Firli juga mengingatkan bahaya dari korupsi yang bisa menghancurkan tujuan dari negara.

Baca juga: Pegawai KPK Resmi Jadi ASN, Firli Bahuri: Lembaga Negara Rumpun Eksekutif

Untuk itu, ia menyampaikan komitmen untuk melawan korupsi akan terus ada dan tidak terpengaruh dari kekuasaan apapun, sampai mati.

"Kejahatan yang tampak sebetulnya bukan merugikan negara semata, namun lebih dari itu menghancurkan dan menggagalkan terwujudnya tujuan negara, itulah semangat KPK memberantas korupsi."

"Pemberantasan korupsi tak akan berhenti sampai kita mati, sampai Indonesia bebas dari korupsi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Seleksi Kepegawaian di KPK

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas