Satgas: Mayoritas Pasien Covid-19 yang Meninggal Berkelamin Laki-laki
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan audit kasus kematian pasien Covid-19 di DKI Jakarta dan di Jawa Timur.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan audit kasus kematian pasien Covid-19 di DKI Jakarta dan di Jawa Timur.
Audit dilakukan pada 10 RS rujukan dan 9 RS non-rujukan di DKI Jakarta, serta 14 RS Rujukan dan 7 RS non-rujukan di Jawa Timur, dengan periode Maret hingga September 2020.
"Audit ini dengan penelitian deskriptif hanya dua provinsi, DKI jakarta dan Jawa Timur karena sama-sama memiliki angka mortaliti tinggi," ujar Anggota Subbidang Optimalisasi Fasilitas Kesehatan, Bid. Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr. Lusi Syamsi dalam konferensi pers virtual yang digelar BNPB, Jumat (4/6/2021).
Ia mengatakan audit dilakukan dengan mengambil sampel karakteristik pasien, penyebab dasar pasien meninggal serta berdasarkan sertifikat rekam medis.
"Hasil karakteristik pasien rata-rata pasien yang meningg ini lelaki baik di rumah sakit rujukan atau non rujukan di Provinsi DKI maupun Provinsi Jawa Timur," jelas dr.Lusi.
Baca juga: Semakin Menurun, India Laporkan Kasus Baru Covid 132.364 Orang dalam 24 Jam Terakhir
Selain itu berdasarkan penyebab kematian, Lusi menuturkan Indonesia mengacu pada aturan WHO, dimana ada komponen dasar penyebab kematian baik langsung maupun tidak langsung.
Baca juga: Cegah Covid-19, Yonkav 12/BC Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Lingkungan Asrama dan Perkantoran
Untuk penyebab langsung kematian rata-rata karena gagal nafas, baik itu gagal nafas oleh sindroma nafas akut yang mendadak, dengan penyebab tidak langsungnya adalah pneumonia.
"Hasilnya sama di dua Provinsi ini, baik DKI Jakarta dan Jawa Timur," ucapnya.
Selain gagal jantung, penyebab kematina lain didominasi oleh infeksi berat.
Baca juga: Hasil Audit Mortalitas Satgas Covid-19: Mayoritas Pasien Meninggal Karena Gagal Nafas
Kemudian dari segi usia, banyak pasien usia 60 tahun di provinsi DKI Jakarta yang meninggal dunia.
"Dan provinsi Jawa Timur rerata hasilnya 46 sampai 59 tahun. Jadi memang lebih muda di Jawa Timur untuk kasus kematian," terangnya.
Sementara, dari segi pekerjaan di DKI Jakarta mayoritas yang meninggal adalah mengurus rumah tangga sedangkan di Jawa Timur di RS rujukan didominasi oleh para karyawan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.