Pengamat CSIS Sebut Posisi RK Menguat di 2024, Mungkinkah dengan Airlangga?
Arya Fernandes mengatakan pertemuan antara Airlangga dengan Emil seperti testing the water.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meramaikan perpolitikan tanah air.
Pertemuan antara Airlangga dan Ridwan Kamil atau Kang Emil berlangsung di Bandung.
Pertemuan itu sarat akan simbol politik.
Misalnya, Emil mengenakan pakaian kuning, warna khas dari Partai Golkar.
Baca juga: Airlangga dan Kang Emil Bertemu, Bahas 2024? Ini Kata Ace Hasan
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan pertemuan antara Airlangga dengan Emil seperti testing the water.
Untuk melihat bagaimana respon publik dalam pertemuan antar tokoh politik tersebut.
"Ya semua ini kan testing the water. Coba lihat penjajakan. Kira-kira kalau ketemu tokoh politik tertentu reaksi publik bagaimana. Respon elitenya gimana, respon partai-partai gimana," ujar Arya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Beredar Rekaman Suara Diduga Bambang Pacul, Singgung Siapapun Capres Wakilnya Puan
Arya melihat sosok Kang Emil kerap bertemu dengan tokoh-tokoh politik.
Hal itu membuatnya menguat sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2024. Didukung dengan elektabilitas Emil di sejumlah lembaga survei, berkisar di angka 5-10 persen.
"Mungkin posisinya cawapres. Saya menduga peristiwa politik belakangan ini, membuat posisi tawar RK menjadi cawapres di pasar politik itu meningkat. Dibandingkan calon-calon lain karena selain elektabilitas cukup bagus 5-10 persen. Dia punya pengalaman politik," tutur Arya.
Baca juga: Dedi Mulyadi: Airlangga Punya 2 Modal Jadi Presiden
Arya melihat ada peluang terbuka Airlangga berpasangan dengan Emil di Pilpres 2024.
Meski belum dapat 'dikunci' lantaran belum ada kesepakatan politik antar tokoh tersebut.
Bukan tidak mungkin misalnya, Airlangga berpasangan dengan calon lain, begitu pun Ridwan Kamil sebaliknya.
"Semua peluang itu masih berpeluang. Otak atik calon masih sangat terbuka. Belum bisa dikunci Airlangga-RK. Anies-RK, AHY-RK. Hitung-hitungan politik masih belum pasti," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.