Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah: Soeharto Tokoh Besar yang Berhasil Jadikan Indonesia Disegani

Soeharto adalah tokoh besar yang berhasil mentransformasi negara dan bangsa Indonesia ini menjadi kekuatan yang disegani.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fahri Hamzah: Soeharto Tokoh Besar yang Berhasil Jadikan Indonesia Disegani
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Cover Yasin acara haul memperingati 100 tahun lahirnya Presiden RI ke-dua Jenderal Besar TNI HM Soeharto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menilai Presiden kedua RI, Soeharto adalah tokoh besar yang berhasil mentransformasi negara dan bangsa Indonesia ini menjadi kekuatan yang disegani.

"Hari ini tepat HUT Pak Harto ke-100 tahun. Saya tidak pernah jumpa beliau tapi saya pernah demonstrasi sampai beliau mundur 21 Mei 1998," kata Fahri dalam keterangannya, Selasa (8/6/2021).

Menurut Fahri, Soeharto memang memiliki kesalahan selama 32 tahun memimpin.

Tetapi Soeharto juga memiliki jasa yang besar bagi kemajuan pembangunan Indonesia.

"Jadi apapun kesalahan mereka, manusia tidak ada yang sempurna. Tugas kita adalah menghargai dan meneruskan jejak langkahnya," ujar Fahri.

Baca juga: Seabad Soeharto, Satu dari 3 Jenderal Besar TNI Berpangkat Bintang Lima

Fahri menilai bangsa ini tidak akan pernah bisa menjadi bangsa besar sampai seluruh pendiri dan pejuang bangsa diletakkan dalam penghargaan yang tinggi.

Bukan sebaliknya dicari-cari terus kesalahannya.

Berita Rekomendasi

"Bahwa semua yang pernah memimpin adalah pahlawan pada zamannya, termasuk Soeharto yang memimpin bangsa ini 30-an tahun lebih dengan segala kurang lebih. Pada masanya ketika berkuasa, setiap pemimpin menerima pujian, yang terkadang pujian itu berlebihan," ujarnya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-20019 ini menilai tidak adil apabila tidak ada generasi setelah masanya, yang tidak menghargai jasa-jasa mereka, termasuk jasa Soeharto yang memimpin Indonesia selama 32 tahun.

"Maka, tidak adil baginya ketika tiada generasi setelahnya tidak memberikan perhargaan apalagi memaki. Kita harus melawan sikap tidak adil seperti ini kalau mau besar dan maju," ujarnya.

Karena itu, Fahri mengajak rakyat untuk mulai dewasa soal ini. Karena sebuah bangsa tidak boleh menyimpan dendam masa lalu.

Itu beban berat yang menghalangi bangsa ini untuk terbang tinggi.

"Terlalu banyak bekas yang Beliau tinggalkan, maka mengingatnya adalah monumen bagi memori kolektif bangsa. Sekarang kita menatap ke depan. Memulai perjalanan menjadi kekuatan global yang diperhitungkan," katanya.

Fahri berharap seluruh komponen bangsa untuk mengheningkan cipta memperingati HUT ke-100 Soeharto.

"Hari ini kita mengheningkan cipta," ucapnya.

Diketahui, Jenderal Purnawirawan TNI AD, Soeharto lahir di desa Kemusuk, daerah Argomulyo, Godean, Yogyakarta, pada 100 tahun silam, tepatnya pada 8 Juni 1921.

Soeharto adalah anak dari Sukirah dan Kertosudira yang memulai kariernya di dunia militer pada tahun 1942 saat diterima menjadi tentara KNIL.

Saat Belanda hengkang dari Indonesia, Soeharto bergabung dengan PETA, kesatuan militer bentukan Jepang di Indonesia.

Dari sana, Soeharto terus melanjutkan kariernya di militer hingga Indonesia merdeka.

Karir Soeharto mulai terlihat saat situasi politik Indonesia yang bergejolak di tahun 1965.

Ia pun ditunjuk sebagai pejabat presiden lewat Sidang Istimewa MPR pada 7 Maret 1967 dan terpilih menjadi presiden oleh MPR lewat hasil pemilu.

Berdasarkan hasil Sidang Umum MPRS pada 27 Maret 1968, Soeharto pun menjadi presiden, hingga peristiwa reformasi 1998 yang digelorakan oleh mahasiswa, memaksanya untuk meninggalkan jabatannya yang telah diduduki selama 32 tahun.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas